Lahan Konsesi Diduga Milik Perusahaan Terbakar di Siak

SIAK, POTRETNEWS.com  - Kebakaran lahan sebanyak 25 titik api terdeteksi terjadi di Kabupaten Siak, Riau. Lahan yang terbakar diduga konsesi salah satu perusahaan. Diperkirakan, 40 hektar luas lahan milik korporasi tersebut terbakar di daerah Kilometer 10, Kecamatan Dayun, Siak.

"Siberuk Km 10 lumayan luasnya, tapi di sana itu yang menanganinya perusahaan karena sudah masuk konsesi mereka," kata Komandan Regu Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Siak, Abd Salam, Ahad (4/8/2019) kemarin.

Menurutnya kebakaran itu terjadi sudah sejak Jumat (2/8) sore. Hal itu kemudian berkontribusi besar pada jumlah titik api di Siak yang terdeteksi sebanyak 25 berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru pada Sabtu pagi (3/8) pukul 06.00 WIB.

Kebakaran di Siberuk itu merupakan satu dari tiga titik kebakaran yang ada di Kecamatan Dayun. Lainnya berada di Km 4 Kampung Dayun yang langsung ikut ditangani oleh Tim Manggala Agni dengan luas mencapai 8 hektar.

Abd Salam mengatakan pihaknya dalam melakukan pemadaman terkendala air karena tidak ada di pinggir jalan tersebut. Akhirnya diminta bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan perusahaan minyak Badan Operasi Bersama PT Pertamina Hulu-PT Bumi Siak Pusako masing-masing satu unit. "Alat berat dibutuhkan untuk sekat bakar dan embung," imbuhnya.

Satu kebakaran lagi di Kecamatan Dayun adalah di Km 79, tapi menurut Abd Salam kebakaran itu hanya terjadi di pinggiran saja. Sebelumnya juga terjadi kebakaran di dekat lokasi tersebut yakni Km 80 dan 81.

Kebakaran lain di Siak di antaranya di Paluh, Kecamatan Mempura seluas 8 hektar. Kemudian di Mengkapan Kecamatan Sungaiapit dengan luas terbakar 3,5 hektar.

Pada Cagar Biosfer Giam Siak Kecil wilayah Siak juga ada tapi belum mendapatkan laporan dari tim Manggala Agni yang sudah diturunkan. Begitu juga di Dosan, Kecamatan Pusako diinformasikan ada kebakaran namun belum mendapat data lengkap luas lahan yang terbakar. ***

Catatan redaksi:

Pada Selasa (6/8/2019) pagi pukul 6.50 WIB, redaksi mengganti judul dan mengoreksi sebagian isi artikel ini agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang artikel dimaksud.