Home > Berita > Siak

Menjanjikan, PT Kimia Tirta Utama Ajak Warga Koto Gasib Tiru Barkah yang Sukses Budidaya Lele dengan Bioflok

Menjanjikan, PT Kimia Tirta Utama Ajak Warga Koto Gasib Tiru Barkah yang Sukses Budidaya Lele dengan Bioflok

Peserta studi banding foto di peternakan lele milik Barkah.

Senin, 15 Juli 2019 16:39 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com - Peternak lele di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau ini menggunakan metode budidaya yang tak biasa digunakan peternak pada umumnya, yaitu menggunakan metode bioflok. Dia adalah Barkah. Warga Perumahan Pandau, Pasir Putih, Kampar sukses meraup untung puluhan juta rupiah karena beternak lele menggunakan metode bioflok.

Metode Bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan lele yang menumbuhkan suatu mikroorganisme, yang berfungsi untuk menggelola limbah budidaya itu sendiri, hingga menjadi gumpalan kecil (floc) yang dimanfaatkan langsung sebagai makanan alami.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/15072019/potretnewscom_lr7jb_1625.jpg

Pertumbuhan mikrooganisme ini ditumbuhkan (dipacu) dengan cara memberikan probiotik atau kultur bakteri non-pathogen, dan juga dilakukan pemasangan aerator penyuplai oksigen sekaligus untuk mengaduk air dalam kolam.

Melihat kesuksesan Barkah, Sabtu (13/7/2019) pekan lalu, PT Kimia Tirta Utama (KTU) pun mengajak 21 warga dari empat desa di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak studi banding ke sana.

"21 peserta ini berasal dari Kampung Pangkalan Pisang, Teluk Rimba, Buatan I dan Kampung Kuala Gasib," kata CDO PT KTU Azra Husaini, Senin (15/7/2019).

Ditemani Departemen Riset Nizam Tambusai dan Asisten Pembina Edukasi PT KTU Slamet Riyadi, Azra menyampaikan, studi banding ini dilakukan guna menambah wawasan dan informasi cara beternak serta pemasaran lele yang baik.

"Ternak lele Bang Lele Pandau Pekanbaru sangat sukses menjalankan bisnisnya. Karena itu kita ke sana. Harapan kita dapat mendorong masyarakat di seputaran perusahan (Kecamatan Koto Gasib) berbudidaya dan mengonsumsinya ikan lele ini," ujar Azra.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/15072019/potretnewscom_qgvzw_1626.jpg

Haji Adi, salah satu perserta dari Kampung Kuala Gasib pun mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. "Selama bertahun-tahun, saya melakukan budidaya lele tanpa ilmu dan guru yang kompeten. Dan Alhamdullilah, kali ini saya mendapatkan ilmu dan pengalaman dari ahlinya," ujar H. Adi.

Barkah menjelaskan, selain bibitnya, budidaya lele yang harus diperhatikan atau dipelajari adalah market/pemasaran. Ia pun mengaku, sistem bioflok sangat menguntungkan bagi peternak lele.

"Selain sehat dan tidak bau, sistem bioflok dapat bikin lele cepat besar. Saya berharap, kendati pelatihannya hanya sehari, para peserta dapat menerapkan dan melanjutkan proses budidaya lele ini ditempatnya," kata dia. ***

Kategori : Siak, Umum
wwwwww