Home > Berita > Umum

Siswi yang Ancam Bunuh Diri lantaran Ditolak Masuk SMP Negeri dan Swasta karena Terlalu ”Tua”, Akhirnya Bisa Sekolah

Siswi yang Ancam Bunuh Diri lantaran Ditolak Masuk SMP Negeri dan Swasta karena Terlalu ”Tua”, Akhirnya Bisa Sekolah

Ilustrasi. (INTERNET)

Sabtu, 13 Juli 2019 14:50 WIB
KARIMUN, POTRETNEWS.com - Drama penolakan Mn (15) masuk SMP negeri dan swasta di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berakhir bahagia. Remaja putri itu akhirnya dapat melanjutkan pendidikannya di SMP favoritnya.

Sempat ditolak karena terbentur aturan batasan usia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mn akhirnya diterima di SMP Negeri 1 Tebing, tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Kapling, Kecamatan Tebing. Kabar bahagia itu pertama kali diungkapkan Isfadilla, ayah Mn, Sabtu (13/7/2019).

Melalui sambungan telepon, Isfadilla menyampaikan ucapan terima kasihnya khusus kepada Kompas.com yang telah membantu dalam pemberitaan sehingga putrinya dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP.

”Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya, karena anak saya sudah dapat melanjutkan sekolah SMP. Kami sekeluarga ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya,” kata Isfadilla.

Isfadilla mengatakan, putrinya akan mulai bersekolah pada Senin (15/7/2019) besok.

Isfadilla menceritakan, dirinya mendapat telepon dari Kepala Dinas Pendidikan Karimun, Bakri Hasyim, Jumat (12/7/2019) kemarin. Kepadanya, Kadisdik Karimun itu memintanya untuk datang ke kantor Disdik Karimun.

”Saat jumpa itulah, pak Kadis bilang putri saya sudah bisa sekolah Senin besok. Beliau juga berpesan agar putri saya belajar yang rajin. Alhamdulillah, kami sekeluarga senang sekali mendengarnya," jelas Isfadilla.

Kabar Mn bisa sekolah, dibenarkan Kadisdik Karimun, Bakri Hasyim. Melalui sambungan telepon, Bakri mengatakan, Mn bisa sekolah dikarenakan rombongan belajar (rombel) di SMP Negeri 1 Tebing masih ada yang kosong.

”Ada petunjuk dari pusat, kalau masih ada rombel yang kosong, anak dengan usia di atas ambang batas, boleh masuk. Setelah kami telusuri, SMP Negeri 1 Tebing masih bisa," kata Bakri. Dengan begitu, Bakri mengatakan, semua anak di Kabupaten Karimun pada tahun ini semuanya bisa bersekolah.

”PPDB sudah kita tutup pada 10 Juli lalu. Alhamdulillah, semua anak dapat bersekolah, tidak ada yang tidak bersekolah. Itu berkat inovasi berupa pemetaan yang kami lakukan sebelum PPDB dibuka, berkat pemetaan itu, kami sudah tahu anak-anak itu sekolah di mana saja," kata Bakri antusias.

Ditolak Masuk SMP Negeri karena Terlalu "Tua", Remaja Putri Ancam Bunuh Diri
Sebelumnya, akibat aturan pembatasan usia masuk sekolah yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seorang remaja tidak diterima di salah satu SMP Karimun dikarenakan usianya yang dianggap sudah lewat.

Karena ditolak, Mn, remaja putri di Kabupaten Karimun, mengancam untuk bunuh diri. Menurut pengakuan Isfadilla, sang ayah, Mn uring-uringan dan sering menangis ketika tahu dirinya ditolak masuk SMP Negeri tidak jauh dari rumahnya di Kelurahan Kapling, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. Tidak saja uring-uringan, Mn sering mengancam minggat dan ingin bunuh diri.

”Dia sering menangis, mau minggat dari rumah dan bunuh diri. Bilangnya memang tidak langsung, dia bilang kalau tidak sekolah lebih baik ikut mamak (ibu) aja ke dalam kubur. Ibunya (istri) sudah meninggal," kata Isfadilla yang dihubungi melalui telepon, Rabu (10/7/2019).

Diceritakan Isfadilla, putri ketiganya itu ditolak SMP Negeri setempat karena terbentur aturan batasan usia penerimaan. Dalam Permendikbud Nomor 14 tahun 2018, diatur syarat usia masuk SMP adalah maksimal berusia 15 tahun terhitung 1 Juli 2019. Panitia PPDB SMP yang dituju mengacu pada aturan tersebut.

Sementara Mn berusia 15 tahun per Mei 2019. Isfadilla mengaku dirinya sudah konsultasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Karimun, Bakri Hasyim mengenai masalah yang dihadapinya namun berakhir kekecewaan.

”Anak saya disuruh ambil paket (B) saja. Tidak punya hati mereka. Anak saya tidak terlambat masuk sekolah, cuma pernah tinggal kelas. Dia juga baru tamat SD tahun ini, jadi kenapa harus ambil paket," ungkapnya.

Isfadilla pun mengaku dirinya semakin bingung setelah lamaran anaknya untuk masuk ke salah satu SMP swasta di Karimun juga berakhir dengan penolakan.

”Jujur saya bingung, masuk negeri ditolak, masuk swasta pun ditolak, alasannya sama juga aturan batasan usia," katanya. Isfadilla khawatir kondisi psikologis anaknya Mn. Ia cemas Mn bertindak nekat karena malu tidak sekolah. ”Kini saya beri perhatian lebih, kalau dia kenapa-kenapa, saya pantau terus," ujar Isfadilla.

Kepala Dinas Pendidikan Karimun, Bakri Hasyim yang dicoba untuk dikonfirmasi terkait permasalahan ini mengaku sedang sibuk. Ia mengaku tengah menerima tamu. "Saya lagi ada tamu adik-adik mahasiswa," kata Bakri Hasyim singkat melalui telepon. ***

Berita ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Siswi yang Sempat Ditolak Masuk SMP karena Terlalu "Tua", Akhirnya Bisa Sekolah"

Editor:
Akham Sophian
Kategori : Umum
wwwwww