Kasus Dugaan Pemalsuan Putusan Menhut, JPU Sebut Polda Riau Sudah Keluarkan SPDP terhadap Mantan Bupati Siak Arwin AS

SIAK, POTRETNEWS.com  - Jaksa penuntut umum (JPU) sempat bersitegang dengan penasehat hukum (PH) terdakwa kasus dugaan pemalsuan putusan Menhut saat jalannya persidangan mendengar keterangan saksi dari mantan Bupati Siak Arwin AS di Pengadilan Negeri (PN) Siak, Kamis (2/5/2019) malam. Adu mulut itu terjadi ketika JPU dari Kejati Riau Syafril menyebutkan Polda Riau sudah mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) untuk mantan Bupati Siak Arwin AS.

Kepada potretnews.com, Syafril mengatakan didalam SPDP itu memang disebutkan Arwin AS dan kawan-kawan. Maka itu dalam persidangan JPU menyebutkan nama mantan Bupati Siak itu juga sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Karena itu saya dakwakan semuanya. Sebab ada nama Arwin AS juga didalam itu. Lebih lengkapnya konfirmasi ke Polda Riau," kata dia.

Syafril menjelaskan dalam surat penyidikan itu disebutkan Arwin AS dan kawan-kawan. Ada lima nama termasuk Arwin AS. "Kalau sudah keluar SPDP kan tersangka. Maka saya sebutkan tadi dipersidangan, Polda Riau sudah mengeluarkan SPDP untuk saksi Arwin AS," kata dia.

Kendati begitu, kata Syafril, tidak ada masalah Arwin AS dijadikan saksi dalam kasus ini. "Dia boleh jadi saksi. Kendati SPDP atas nama dia ada. Tak ada masalah itu, boleh kok," ujar Syafril.

Seperti diketahui, kasus ini melibatkan dua terdakwa, Direktur PT Duta Swakarya Indah (DSI) Suratno Konadi dan mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Siak Teten Effendi.

Majelis hakim pada persidangan ini Roza El Afrina (ketua) dan hakim anggota Risca Fajarwati dan Selo Tantular. Sementara sidang kali ini, selain tim JPU Kejari Siak, Rendi, Indri, Agung dan Erlina Samosir, dua orang tim JPU Kejati Riau juga ikut, yakni Syafril dan Zurwandi. ***