Home > Berita > Riau

Tak Dilibatkan Pemugaran Istana Peraduan Siak, Kerabat Sultan: Jangan Dikira Negeri Ini Tak Bertuan

Tak Dilibatkan Pemugaran Istana Peraduan Siak, Kerabat Sultan: Jangan Dikira Negeri Ini Tak Bertuan

Sejumlah kerabat Sultan Siak di Istana Peraduan Siak.

Rabu, 20 Maret 2019 21:46 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Kerabat Sultan Siak angkat suara perihal Restorasi (pemugaran) Istana Peraduan Siak yang sempat viral karena material yang digunakan disinyalir tak sesuai. Hal ini berawal diketahui setelah diunggah oleh salah satu warga net asal Kabupaten Siak, Riau, Jufizal Joe Siak melalui laman Facebook-nya, Jumat 15 Maret 2019 kemarin pukul 14.58 WIB.

Unggahan itu pun menjadi perbincangan hangat di Siak. Sebab, Jufizal Joe Siak menyebut kayu kelas kadang ayam yang digunakan untuk mempugar istana peraduan tersebut.

Senin (20/3/2019, sejumlah kerabat Sultan Siak pun meninjau ke lokasi. Mereka diantaranya Tengku Ridwan, H. Tengku Said Amaruddin, Tengku Wira Safrada, Tengku Romainor, Tengku Busu, Tengku Mashur, Tengku Sulaiman, Tengku Bayu, Tengku Sulung, Tengku Ibrahim dan sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Siak.

Salah satu kerabat Kesultan Siak, Tengku Ridwan mengatakan, ia dan sejumlah rekannya datang ke Istana Peraduan karena merasa punya tanggungjawab dan peduli terhadap peninggalan Sultan.

Mereka juga memastikan bahan-bahan yang digunakan untuk pemugaran tidak asal-asalan. Sebab, kata Tengku Ridwan, Istana Peraduan ini sempat viral lantaran bahan material digunakan tak sesuai.

"Jika benar rekanan mengantinya dan tidak menjaga bahan-bahan dasar, sungguh keterlaluan. Artinya mereka tak menghargai Sultan. Sebab bahan-bahan itu tak ada nilainya bagi mereka," kata dia.

Tengku Ridwan menyebut, bahan material Istana Paraduan Siak bukan sembarangan. Istana ini dibangun untuk tempat istirahat Sultan dan kerabat.

"Seperti lantai keramik, buatan Prancis, kayu juga termasuk golongan yang super bagus. Artinya bukan kayu biasa," kata dia.

Tengku Ridwan juga mengatakan, kedatangan mereka ke Istana Peraduan bukan untuk menghentikan pekerjaan, melainkan hanya meninjau proses pemugaran tersebut.

"Tak ada niat kita sedikit pun untuk menghentikan pekerjaan ini. Seharusnya, sebelum dilakukan pemugaran, eloknya tadi dimusyawarahkan dulu dengan kerabat kesultanan, LAMR Siak dan tokoh masyarakat. Jangan dipikir negeri ini tak bertuan," kata dia.

Sebelumnya, menanggapi soal postingan Jufizal Joe Siak di laman Facebook-nya, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Restorasi Istana Perpaduan Siak, Temas mengatakan, seluruh material yang digunakan untuk pemugaran Istana itu sudah sesuai.

Terkait materil kayu, kata dia, tidak menggunakan yang baru. Sebab tak ditemukan spek kayu sesuai dengan dasar. Kecuali dua bangunan yang terletak di belakang Istana Peraduan.

Kedua bangunan itu juga sudah beberapa kali diubah. Misalnya pada atap. Dasarnya genteng dirombak ke seng. Dan saat ini diubah kembali ke genteng.

"Semua bahan sudah diuji kelayakannya. Struktur bangunan juga masih menggunakan kayu lama. Kayu-kayu lama itu kita amputasi, dan dilakukan penambalan dengan bahan kayu yang sama," klaim Temas menjawab potretnews.com, Selasa (19/3/2019) kemarin via WhatsApp. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww