Satu Jenazah Terapung di Perairan Bengkalis Dekat Selat Malaka Teridentifikasi dari Tanda Lahir, Namanya Marian Suhadi Asal Langkat Sumut

Satu Jenazah Terapung di Perairan Bengkalis Dekat Selat Malaka Teridentifikasi dari Tanda Lahir, Namanya Marian Suhadi Asal Langkat Sumut

Tim DVI RS Bhayangkara Polda Riau melakukan identifikasi.

Selasa, 04 Desember 2018 12:46 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Salah satu jenazah yang mengapung di perairan dekat Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau teridentifikasi. Jasad itu diketahui bernama Marian Suhadi (24), warga asal Desa Pantaicermin, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Itu berdasarkan tanda lahir di tubuh korban.

Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian, RS Bhayangkara, Kompol Supriyanto, Selasa (4/12/2018) mengatakan, jenazah tersebut jenis kelamin laki-laki bernama Marian.

”Dari pemeriksaan keluarga yang datang untuk mengecek kepastian jenazah itu, hasilnya cocok dari tanda lahir di tubuhnya,” katanya.

Keluarga Marian datang dari Sumut untuk memastikan apakah mayat itu adalah Marian pada Senin (3/12/2018) malam. Salah satu keluarganya yaitu Fajar Sembiring, paman Marian. Setelah dipastikan benar, keluarga membawa jenazah korban pulang ke kampung halamannya untuk dikebumikan.

”Korban teridentifikasi dari data propertis. Dilihat dari pakaian, gelang dan juga data medis ada tanda lahir di bagian tubuhnya,” ucap Supriyanto.

Beberapa hari sebelumnya polisi mengidentifikasi jenazah lainnya, yaitu Ujang Chaniago (48) dan Mimi Dewi (32). Mereka merupakan warga asal Sumatera Barat, dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.

”Jadi di sini masih ada 5 jenazah dewasa yang masih diidentifikasi. Itu ada 3 jenis kelamin laki-laki dan 2 perempuan,” sebutnya.

Sementara ada satu jenazah perempuan yang identitasnya masih mengambang. Jenazah itu memang mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) bernama Maya Karina (37). Namun polisi tidak bisa memastikan itu identik dengan jasad tersebut. Sebab, setelah dicari, alamat rumah Maya tidak ditemukan.

Paur Humas Polres Bengkalis Ipda Kasmandar Subekti mengatakan, pihaknya telah mencari alamat di KTP Maya tertulis Desa Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, namun itu tidak ditemukan.

”Kita sudah cek, tidak ada nama Maya Karina di alamat tersebut. Keluarganya juga tidak ada di sana. Jadi itu belum tentu benar jasad Maya, meski ada KTP di tubuhnya saat ditemukan di laut,” ucap Bekti.

Untuk itu, status jasad yang sebelumnya bernama Maya dibatalkan. Jasad perempuan itu kini masih disebut Mrs X karena belum teridentifikasi secara medis.

Untuk dapat memastikan jasad tersebut memanglah bernama Maya, maka tim medis kepolisian terlebih dahulu haruslah melakukan pemeriksaan secara postmortem maupun antemortem.

Kini Tim DVI RS Bhayangkara masih menunggu pihak keluarga korban untuk mencocokkan identitas tersebut. ”Kami imbau kepada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk dapat melapor ke Polda Riau dan Polres Bengkalis,'' ujar Bekti.

Hingga saat ini, total sudah 9 orang yang sudah ditemukan di perairan Selat Malaka. 3 di antaranya sudah teridentifikasi dan dibawa oleh keluarga untuk dikebumikan. Polres Bengkalis juga berkoordinasi dengan Polisi Malaysia untuk mengungkap kasus temuan mayat itu.

Sebab, berdasarkan keterangan keluarga korban, mayat-mayat itu diduga adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat dari Malaysia hendak pulang ke Indonesia melalui pelabuhan Rupat, Bengkalis dengan kapal tradisional. Kapal itu diduga berisi 19 orang tenggelam di tengah laut Selat Malaka.

”Keterangan itu masih kita dalami apakah benar atau tidak. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia,” tandasnya. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww