Home > Berita > Umum

Baru Punya Tujuh, Universitas Muhammadiyah Riau Perlu Tambahan 15 Auditor Lagi

Selasa, 20 November 2018 20:51 WIB
Muhamad Maulana
baru-punya-tujuh-universitas-muhammadiyah-riau-perlu-tambahan-15-auditor-lagiFoto bersama usai Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Mutu Internal Perguruan Tinggi Muhamdiyah-Aisyiyah (PTMA) bekerja sama dengan Umri.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) membutuhkan sebanyak 22 auditor atau satu auditor untuk setiap satu program studi yang berperan melakukan audit atas laporan keuangan dan membantu manajemen di perguruan tinggi itu. ”Saat ini Umri baru mempunyai tujuh auditor dan secara bertahap akan dipenuhi melalui kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Mutu Internal Perguruan Tinggi Muhamdiyah-Aisyiyah (PTMA) bekerja sama dengan Umri ini," kata Rektor Umri Dr Mubarak di Pekanbaru, Selasa.

Mubarak mengatakan itu di sela Pelatihan dan Sertifikasi Auditor Mutu Internal PTMA digelar Majlis Dikti Litbang Muhammadiyah bekerja sama dengan Umri dengan tema "Menuju Perguruan Tinggi Muhammadiyah Unggul" diikuti sebanyak 78 peserta.

Menurut dia, auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dan kompetensi dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan di Umri.

Saat ini Umri sudah punya tujuh auditor. Artinya, kata dia, terkait ada 22 program studi maka harus ada penambahan sebanyak 15 auditor lagi.

"Dan Insya Allah akan dapat terpenuhi dari 10 peserta dari Umri setelah selesainya pelatihan dan sertifikasi auditor mutu internal PTMA yang digelar kini di Umri," seebutnya.

"Kita ingin seluruh prodi Umri sebanyak 22 itu akan memiliki 22 auditor juga namun secara bertahap akan dipenuhi lagi, karena disetujui Majlis Dikti Litbang PP Muhammadiyah baru untuk 10 orang. Kendati jumlah auditor internal di Umri masih terbatas, namun Umri tetap bekerja sesuai aturan," tambahnya.

Sementara itu Umri dipilih menjadi tuan rumah penyelenggara pelatihan, selain memiliki budaya kerja yang baik juga peserta bisa melakukan audit pada program studi yang sudah siap untuk diaudit.

Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan merancang sistem audit mutu internal dan mempersiapkan auditor mutu internal.

Ketua Majlis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof Edi Suandi Hamid mengatakan, perguruan tinggi se-Indonesia membutuhkan banyak auditor dan diharapkan setiap fakultas di PTMA sudah mempunyai satu auditor internal.

Dengan keberadaan auditor internal itu, kata Edi, perguruan tinggi bisa melakukan audit secara berkala atau setahun dua kali, untuk mendekteksi lebih dini kelemahan-kelemahan sehingga berbagai perbaikan bisa dilakukan segera.

"Auditor internal dibutuhkan sekaligus mendukung upaya percepatan akreditasi sebuah perguruan tinggi menuju A, dan di Indonesia tercatat baru lima perguruan tinggi yang terakreditasi A," paparnya.

Dia menyebut, pelatihan yang sama akan dilakukan di Indonesia timur, yakni di Makassar pada 14-17 Desember 2018.

Kegiatan itu, sedikitnya akan diikuti setiap angkatan sebanyak 60 orang. Diharapkan peserta bisa lulus semua dengan indikator terkait pemahaman mutu sehingga berkemampuan berkembang menjadi auditor.

Ditegaskan bahwa auditor bukan mencari kesalahan, akan tetapi auditor adalah untuk melihat sesuai atau tidak sesuai antara yang "di lapangan" dengan standar yang ditetapkan oleh PT.

"Dan jika tidak sesuai tentu harus segera diperbaiki dan auditor yang memberitahu. Oleh karena itu sebagai pengambil keputusan saya ingin mengajak mereka supaya terlibat di sini bukan karena regulasi tapi betul-betul dari nurani, karena kesadaran pribadi. Kalau karena regulasi pasti bekerja tidak sepenuhnya ikhlas, akan tetapi jika itu karena kesadaran itu, pasti ikhlas, artinya tidak diawasi pun juga kita bekerja dengan baik," urainya.

Sebanyak 66 peserta itu berasal dari Akademi Kebidanan (Akbid) Aisyiyah Pontianak, Akbid Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Akbid Muhammadiyah Madiun, Akabid Muhammadiyah Makassar dan Akbid Muhammadiyah Palopo.

Kemudian, AKL Muhammadiyah Makassar, Akper Muhammadiyah Makasar, Anakes Muhammadiyah Makassar, Atem Muhammadiyah Makassar, Atro Muhammadiyah Makassar, IAI Muhammadiyah Bima, IAI Muhammadiyah Sinjai, IKIP Muhammadiyah Maumere, STAI Muhammadiyah Paciran, STAI Muhammadiyah Probolinggo, STAI Muhammadiyah Tulungagung, STIA Muhammadiyah Selong, STIE Muhammadiyah Mamuju, STIE Pciran, STIE Palopo, STIM Tanjung Redep.

Berikutnya peserta berasal dari STIE Muhammadiyah Tuban, STIEKhad Lamongan, STIH Muhammadiyah Bima, STIK Muhammadiyah Pontianak, STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, STIKES Muhammadiyah Lamongan, STIKES Muhammadiyah Manado, STIKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang, STIT Muhammadiyah Ngawi, STIT Muhammadiyah Paciran , STIT Muhammadiyah Pacitan, STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb, STKIP Muhammadiyah Bone, STIKIP Muhammadiyah Bulukumba, STKIP Muhammadiyah Enrekang, STKIP Muhammadiyah Kalabahi Alor, NTT STKIP Muhammadiyah Lumajang, STKIP Muhammadiyah Manokwari, STKIP Muhammadiyah Palopo, STKIP Muhammadiyah Sampit, STKIP Muhammadiyah Sidenreng Rappang.

Selain itu Univeritas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin, UM Buton, UM Gorontalo, UM Gresik, UM Jember, UM Kalimantan Timur, UM Kendari, UM Kupang, UM Luwuk, UM Makassar, UM Palangkaraya, UM Palu, UM Parepare, UM Pendidikan Sorong, UM Pontianak, UM Ponorogo, UM Pontianak, UM Sidoarjo, UM Sorong, UM Surabaya, UM Yogyakarta, Univeritas Ahmad Dahlan, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. ***

Kategori : Umum, Riau
wwwwww