12 Pengusaha di Riau Terkecoh oleh Seseorang yang Catut Nama Kapolda

12 Pengusaha di Riau Terkecoh oleh Seseorang yang Catut Nama Kapolda

Gambar hanya ilustrasi. (sumber: internet)

Rabu, 24 Oktober 2018 14:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sebanyak 12 orang pengusaha kapal di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Riau menjadi korban pemerasan dan penipuan. Pelaku mencatut nama kapolda untuk memeras dan menipu para pengusaha tersebut. "Andi warga Bagansiapiapi membuat laporan menjadi korban penipuan dan pemerasan. Korbannya seluruhnya ada 12 orang," kata Kapolres Rohil, Sigit Adiwuryanto kepada wartawan, Rabu (24/10/2018).

Dilansir potretnews.com dari detikcom Sigit menjelaskan, kasus dugaan penipuan dan pemerasan ini diduga dilakukan inisial Aw. Dalam laporan korban, menyebutkan dia dihubungi Aw untuk kumpul di warung kopi AAN pada Kamis (6/9) lalu.

"Saat itu pelapor datang bersama rekan-rekannya untuk bertemu Aw. Pelapor saat itu diminta pindah ruangan sebelah untuk membicarakan sesuatu," kata Sigit.

Dalam pembicaraan tersebut, kata Sigit, korban diminta Aw untuk mengumpulkan setiap orangnya Rp5 juta.

"Alasannya akan diserahkan ke bapak Kapolda untuk uang keamanan. Dengan mengancam, apa bila tidak memberikan uang tersebut, maka usaha pengerajin kapal yang menjadi usaha mereka akan dirazia," kata Sigit.

Masih menurut keterangan korban, kata Sigit, bila para pengusaha pembuatan kapal ini tidak memberikan uang keamanan, pihak Polda Riau akan melakukan razia. "Sehingga para korban saat itu mengumpulkan uang sebanyak Rp 60 juta dan diserahkan kepada Aw," kata Sigit.

Selanjutnya, sambung Sigit, pada 24 September Aw kembali menghubungi korban. Para korban diminta seluruhnya berkumpul di salah satu hotel.

"Dalam pertemuan tersebut, Aw meminta kepada mereka jangan sampai ada anggota Polda Riau yang mengetahui jika Kapolda sudah terima uang Rp 60 juta," kata Sigit.

Selain itu, kata Sigit, pelaku Aw juga mengancam apa bila ada anggota Polda Riau yang mengetahui hal itu, akan dilakukan razia dan diperiksa Polda. Modus penipuan dan pemerasan ini akhirnya dilaporkan. "Tim lagi mencari Aw untuk diminta keterangan atas laporan tersebut," demikian Sigit. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Rohil
wwwwww