JAKARTA, POTRETNEWS.com - Mantan Anggota Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih mengaku sengaja melibatkan Idrus Marham pada pembahasan proyek PLTU Riau 1, lantaran dianggap bekerja keras demi kepentingan partai. Namun sebelum Idrus dilibatkan, Setya Novanto sempat meminta Eni agar tidak memberitahu Idrus terkait proyek senilai USD 900 juta tersebut.
Kepada Eni Maulani, Novanto menjelaskan agar proyek yang diketahui Idrus dengan komitmen fee kecil. Sedangkan proyek PLTU Riau 1, menurut Novanto, akan mendapat jatah besar."Saya sering curhat sama Pak Idrus, malah saya bilang ke Pak SN agar Pak Idrus diikutsertakan biar tahu pengurusan proyek ini. Tapi Pak SN nggak mau Pak Idrus tahu. Ini uang gede enggak usah lah Pak Idrus tahu, Pak Idrus yang kecil-kecil aja," kata Eni seraya menirukan penolakan Novanto melibatkan Idrus, Kamis (11/10/2018), dilansir
potretnews.com dari
liputan6.com.Kendati demikian, Eni tetap menyampaikan pembahasan proyek tersebut kepada Idrus tanpa sepengetahuan Setya Novanto. Kelanjutan pembahasan proyek tersebut akhirnya tetap melibatkan Idrus setelah menggantikan posisi Novanto yang terjerat korupsi proyek e-KTP.
Selama pembahasan, Eni bahkan mengaku sempat meminta perhatian kepada Direktur Utama PLN, Sofyan Basir terkait jatah yang akan diterima dari Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai pemilik Blackgold Natural Resources."Saya minta ke Pak Sofyan bicara sama Pak Kotjo untuk perhatikan Idrus. Saya tahu Idrus betul-betul bekerja untuk partai," tukas Eni Maulani. ***
Editor:Akham Sophian