Home > Berita > Umum

Dermaga Desa Pulaumuda Pelalawan Memprihatinkan, Warga Harus Berjalan di Atas Lumpur untuk Naik ke Boat

Dermaga Desa Pulaumuda Pelalawan Memprihatinkan, Warga Harus Berjalan di Atas Lumpur untuk Naik ke Boat

Warga harus berjalan di atas lumpur sejauh 30 meter untuk naik kd speedboat.

Minggu, 16 September 2018 14:10 WIB
TELUKMERANTI, POTRETNEWS.com - Kondisi dermaga penumpang di Desa Pulaumuda Kecamatan Telukmeranti Kabupaten Pelalawan, Riau, yang memprihatinkan empat bulan terakhir ini, mendapat sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Anggota DPRD Pelalawan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Nazarudin Arnazh menyatakan, dermaga penumpang Desa Pulaumuda memang cukup membuat miris.

Penumpang harus bersusah payah turun ke tepi sungai yang berlumpur agar bisa naik ke atas speedboat. Hal ini dirasakan penumpang dari Pulaumuda ke Penyalai Kecamatan Kualakamar, maupun sebaliknya.

”Saya dan keluarga sudah merasakan langsung bagaimana kondisi dermaga disana. Karena kampung istri saya di Penyalai, pasti lewat Pulau Muda kalau ke rumah mertua," beber Nazaruddin Arnazh, Ahad (16/9/2018), dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Dijelaskannya, ia terpaksa menggulung celana untuk menapaki lumpur saat menaiki speedboat penumpang, sambil menggendong anaknya serta membawa barang. Demikian dengan istrinya yang sama-sama membawa beban serupa saat menyusuri pantai berlumpur.

Politisi Partai PAN Pelalawan ini mengakui, dermaga yang saat ini difungsikan memang tidak representatif untuk dijadikan pelabuhan defenitif.

Melihat kondisi alam dan posisi geografisnya yang tingkat abrasinya sangat tinggi. Terlebih lagi pengaruh gelombang Ombak Bono Sungai Kampar yang melintasi dermaga. ”Memang harus dikaji betul-betul sebelum dibangun pelabuhan defenitif. Kita sudah berkoordinasi dengan pemda untuk hal itu," tandas Anggota Komisi I DPRD ini.

Anggota dewan lainnya, Said Mashudi, mengutarakan keluhan serupa. Politisi Partai Golkar ini memang putra asli Kuala Kampar yang jika pulang kampung harus melalui Pulau Muda.

Jika keadaan dermaga sangat parah, terpaksa dirinya memilih lewat jalur pelabuhan Buton Kabupaten Siak.

"Tahun 2019 akan kita perjuangan anggaran pembangunan pelabuhan definitif. Lokasinya akan ditentukan bersama. Agar masyarakay lebih nyaman sekaligus aman dalam menggunakan transportasi air Sungai Kampar," beber Anggota Komisi III DPRD ini. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pelalawan
wwwwww