Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Asian Games, Kementerian LHK Terapkan Pembasahan Lahan Kering

Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Asian Games, Kementerian LHK Terapkan Pembasahan Lahan Kering

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (sumber: internet)

Minggu, 22 Juli 2018 11:55 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyatakan satgas telah mengatur pembasahan lahan kering, terutama gambut guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera saat pelaksanaan Asian Games. ”Lahan yang kering dibasahkan untuk mencegah kebakaran, apalagi menghadapi puncak kemarau yang diperkirakan terjadi Agustus nanti," kata Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPKL KLHK) Karliansyah di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Untuk memastikan pelaksanaan pesta olahraga se-Asia yang ke-18 di Jakarta dan Palembang tersebut berjalan sukses, berbagai upaya dilakukan pemerintah terutama agar tidak terganggu dampak kebakaran hutan dan lahan.

”Kementerian LHK sudah beberapa bulan lalu di lapangan, di daerah, Manggala Agni juga jalan memastikan karhutla tertangani," kata dia seperti potretnews.com dari Antara via beritasatu.com.

Begitu juga dengan sosialisasi kepada masyarakat terus berjalan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Terutama menghadapi musim kemarau yang diperkirakan puncaknya pada Agustus 2018. Saat musim kemarau, lahan gambut sangat mudah terbakar, dampaknya bisa menimbulkan kabut asap jika tidak ditangani dengan cepat.

”Saya baru kembali dari Riau, memang kondisinya sudah seminggu tidak hujan, begitu juga Palembang. Jadi situasinya memang kering. Di samping itu masih ada oknum yang entah sengaja atau tidak membakar lahan, tapi sudah teratasi," katanya.

Sebelumnya terjadi karhutla di Sumatera Selatan, saat ini dinyatakan telah teratasi dengan upaya pemadaman baik lewat jalur darat maupun bom air lewat udara. Pemadaman titik api lewat udara, dikerahkan 17 unit helikopter untuk melakukan water boombing di empat Provinsi yang telah menetapkan status darurat.

Rinciannya, delapan helikopter di Propinsi Riau, empat helikopter di Sumsel, tiga heli di Kalbar, dan dua helikopter di Kalteng. Delapan Unit helikopter ini berasal dari KLHK, BNPB, TNI- AU dan pihak swasta.

Lima provinsi, satu kabupaten di Provinsi Aceh dan tiga kabupaten di Provinsi Jambi telah menetapkan status siaga darurat penanganan bencana asap. Provinsi dimaksud adalah Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Lingkungan, Riau
wwwwww