Bom Rakitan Alumni Universitas Riau Punya Daya Ledak Sama dengan Bom Gereja Surabaya

Bom Rakitan Alumni Universitas Riau Punya Daya Ledak Sama dengan Bom Gereja Surabaya

Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UR dipasangi garis polisi, Sabtu (2/6/2018) siang.

Minggu, 03 Juni 2018 01:17 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror mengamankan sejumlah bom, senapan, hingga granat tangan rakitan di gelanggang mahasiswa yang terletak di kawasan kampus Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). Densus juga meringkus terduga teroris berinisial MNZ (33) di dalam area Universitas Riau, dekat Gedung Fisipol, Kampar Riau. MNZ yang langsung ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan alumni universitas tersebut.

”Sekira pukul 13.30 WIB, Densus 88 menangkap MNZ sekaligus melakukan penggeledahan. Tim kami menemukan bom rakitan di Kampus Unri Fakultas Fisipol," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto melalui pesan singkat, Sabtu malam.

Barang bukti bom yang didapat, yakni dua bom pipa besi, bahan peledak jenis TATP siap pakai, bahan peledak lain, yakni pupuk KN03, sulfur, gula dan arang. Selain itu, tim Densus 88 juga menemukan dua busur panah dan delapan anak panah.

"Ada pula satu pucuk senapan angin dan satu buah granat tangan rakitan," papar Setyo, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Penangkapan MNZ merupakan pengembangan atas keterangan dua orang terduga teroris yang diringkus sebelumnya, yakni berinisial RB alias D dan OS alias K. Keduanya juga merupakan mantan mahasiswa di universitas yang sama dengan pelaku.

"Kedua orang itu sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka," ujar Setyo.

Setyo menambahkan, MNZ memiliki kemampuan untuk merakit bom TATP. Ia juga membagi keahliannya tersebut di tautan grup media sosial Telegram. Namun, Setyo tidak menjelaskan dari mana kemampuan tersebut didapat MNZ.

"Rencananya, MNZ ingin melakukan serangan di kantor-kantor pemerintah, yakni di DPR RI dan DPRD," ujar Setyo. Saat ini, terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang didampingi Kabid Humas AKBP Sunarto merincikan ada 3 orang yang diamankan oleh Densus 88 di kampus UR, tepatnya di gedung Gelanggang Mahasiswa, FISIP.

Tiga orang tersebut masing-masing berinisial Z (MZN), K, dan D. Ketiganya diamankan lantaran diduga terlibat jaringan teroris. Mereka ada yang berasal dari Kampar, Inhu, dan ada yang tinggal di sekitar kampus.

"Kita sudah memperoleh data awal yang akurat (terkait aktivitas ketiganya). Sudah dua minggu ini dilakukan pengintaian. Rencana Jumat akan ditangkap, tapi karena tidak memungkinkan, baru Sabtu ini dilakukan penangkapan," ujar Kapolda Riau.

Bahkan kata Kapolda, 4 buah bom siap ledak turut diamankan. Rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Provinsi Riau dan DPR RI.

Daya ledak bom ini kata Kapolda, diperkirakan setara dengan bom yang diledakkan oleh terduga teroris di satu gereja di Surabaya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau Syafri Harto mengaku kaget terkait penggeledahan gelanggang mahasiswa yang dilakukan oleh Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. "Kami semua terkejut. Sangat terkejut," ungkap Syafri, Sabtu (2/6/2018).

Dia mengaku, tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penggeledahan gedung kegiatan mahasiswa tersebut.

"Sementara itu dulu. Kami belum bisa buka macam-macam. Saya tidak tahu (berapa orang diamankan) karena saya datang terlambat ke lokasi (penggeledahan). Saya juga dapat informasi dari sekuriti," kata Syafri.

Dia mengaku, selama ini tidak ada aktivitas yang mencurigakan dari gelanggang mahasiswa tersebut. "Itu gedung sekretariat saja. Yang menggunakan mahasiswa di kelembagaan saja," tutur Syafri. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Umum, Pekanbaru
wwwwww