Home > Berita > Umum

Ternyata Ada Ketua PWI Jambi di Dalam Pesawat Lion Air Rute Jakarta-Jambi yang Mendarat Darurat di Palembang

Ternyata Ada Ketua PWI Jambi di Dalam Pesawat Lion Air Rute Jakarta-Jambi yang Mendarat Darurat di Palembang

Ketua PWI Provinsi Jambi, Saman (kanan) memakai masker di dalam Pesawat Lion Air JT 0600 rute Jakarta-Jambi. (foto: dok. saman)

Minggu, 01 April 2018 20:55 WIB
Maulana/Mario
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Di antara 200 penumpang Pesawat Lion Air JT 0600 rute Jakarta-Jambi yang mendarat darurat di Bandara SMB II Palembang, Ahad (1/4/2018) sekira pukul 07.00 WIB, ternyata ada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jambi, Saman. "Semua penumpang panik dan takut tatkala tiba-tiba telinga terasa sakit. Kata awak kabin tekanan udara di dalam pesawat berkurang dan semuanya diminta memakai masker," kata dia ketika dihubungi potretnews.com dari Pekanbaru, Ahad (1/4/2018) malam.

Menurut Saman, kepanikan mulai terasa saat setelah masker oksigen yang berada tepat di atas kepala keluar secara tiba-tiba. Kepanikan pun semakin bertambah ketika ada imbauan dari awak kabin bahwa pesawat akan mendarat darurat.

BERITA TERKAIT:

. Lion Air Rute Jakarta-Jambi Mendarat Darurat di Palembang, Penumpang Disuruh Cari Transportasi Lain

. Cerita Paniknya Penumpang Saat Lion Air Jakarta-Jambi Mendarat Darurat di Bandara Palembang

"Seketika itu suasana di dalam pesawat gaduh dan panik. Keadaan pun semakin tegang setelah sekira 5 menitan selang oksigen keluar, awak kabin mengumumkan pesawat akan mendarat darurat di Bandara SMB II Palembang. Ada yang takbir ketakutan," imbuhnya.

Tidak berpikir panjang, kata Saman, dia dan penumpang lain langsung berhamburan keluar pesawat setelah mendarat di Bumi Sriwijaya. Hal ini dikarenakan penumpang khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Saman menuturkan, pada Sabtu (31/3/2018) dia masih berada di Banjarmasin, setelah kembali dari Kabupaten Tabalong, menjalankan tugas sebagai penguji pada uji kompetensi wartawan (UKW) yang diselenggarakan PWI Kalimantan Selatan.

Sementara itu, manajeman Lion Air seperti dikutip dari detikcom menjelaskan, penyebab pendaratan darurat adalah karena masalah teknis. "Masalah teknis, cabin pressure," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro.

Untuk diketahui, cabin pressure atau cabin pressurization system adalah sistem tekanan udara yang diterapkan pada saat pesawat sedang terbang. Sistem ini diterapkan untuk kenyamanan penumpang dan awak pesawat mengingat adanya perbedaan tekanan udara dengan di permukaan.

Masih dilansir detikcom yang mengutip situs World Health Organization (WHO), konsekuensi dari sistem tekanan udara ini adalah berkurangnya oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh. Tetapi efek ini tetap bisa ditoleransi oleh kondisi tubuh yang sehat.

Pada saat pesawat take off, berkurangnya tekanan udara mengakibatkan penyebaran gas. Namun ketika pesawat landing atau mendarat, udara bisa terjebak dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan adanya sensasi 'meletus' dalam telinga. ***

Kategori : Umum, Peristiwa
wwwwww