Fasilitas RSUD Madani Pekanbaru Senilai Rp16 Miliar Segera Dilelang, Aparat Penegak Hukum Diminta Memantau: Jangan Ada Permainan!

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Fraksi Golkar DPRD Kota Pekanbaru mewanti-wanti lelang fasilitas RSUD Madani Pekanbaru, yang kini sedang diproses di ULP. Legislator meminta, jangan ada permainan dalam lelang proyek tersebut. Sebab saat ini, semua kalangan sudah dipastikan ikut mengawasinya.

"Lakukan secara transparan, jangan ada perusahaan yang disiapkan untuk jadi pemenang. ULP harus kita minta profesional, sebab nilai proyeknya belasan miliar ini dipastikan banyak yang akan ikut lelang," kata Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Pekanbaru, Herwan Nasri ST, Jumat (23/3/2018) dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Seperti diketahui, tahun 2018 ini, Pemkot Pekanbaru sudah menganggarkan Rp16 miliar, untuk pembenahan sejumlah fasilitas pendukung RSUD Madani.

Jumlah ini sengaja dianggarkan karena fasilitas masih minim.

Yang paling penting di sini, lanjut Herwan, pihak ULP jangan sampai diintervensi oleh pihak mana pun. Termasuk pejabat pemkot sendiri.

Karena akan berdampak buruk, jika proyek ini dikondisikan. Baik dari segi kualitas, maupun spesifikasi yang sudah ditetapkan.

"Kita minta aparat penegak hukum memantau lelang ini. Hal ini kita lakukan, karena semata-mata ingin fasilitas yang dibeli menggunakan uang rakyat tersebut, sesuai harapan semua kalangan. Kita di DPRD juga ikut mengawasinya," imbuh politisi senior ini.

Lebih lanjut dipaparkan Herwan lagi, pembelian fasilitas atau meubeller nanti, tidak sembarangan, apalagi yang tidak prioritas.

"Beli yang benar-benar dibutuhkan. Jangan abaikan kebutuhan dasar. Apalagi sekarang fasilitasnya sangat minim," katanya.

Sebelumnya, Asisten I Setdako Pekanbaru, Drs Azwan menegaskan, penganggaran Rp 16 miliar dari APBD Pekanbaru ini, sambil menunggu bantuan dari pemerintah pusat (Kemenkes RI).

Ketua Tim Percepatan RSD Madani ini menambahkan, saat ini lelang untuk penambahan fasilitas pendukung di RSD Madani diproses di ULP) Kota Pekanbaru. ***

Editor:
Akham Sophian