Polisi Buru Pembakar 135 Hektar Lahan Sagu di Kepulauan Meranti

Polisi Buru Pembakar 135 Hektar Lahan Sagu di Kepulauan Meranti

Ilustrasi kebun sagu terbakar.

Jum'at, 23 Februari 2018 07:50 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - Lahan sagu seluas 135 hektar dan semak belukar terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Polisi menduga kebakaran yang menyebabkan pekatnya kabut asap itu disengaja. Pelakunya kini sedang diburu. Identitas pelaku sudah dikantongi kepolisian. "Jadi pelaku kebakaran lahan di Kepulauan Meranti itu sudah kabur. Tapi kita sudah mengantongi identitasnya," kata Kapolda Riau Irjen Nandang, Kamis (22/2/2018).

Nandang mengaku telah memantau langsung ke lokasi titik api yang terpantau satelit. Ia bersama Kepala Staf Korem 031/Wirabima I Nyoman Parwata dan sejumlah perwira Polda Riau dan Staf Korem Wirabima, menggunakan helikopter ke lokasi kebakaran di sejumlah Kabupaten.

"Tadi kami keliling di wilayah Kabupaten Siak, Meranti, Rokan Hilir dan Dumai. Kita lihat masih ada bekas terbakar dan ada juga yang sudah pendinginan," sebut Nandang, dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Menurut Nandang, peninjauan tersebut selain untuk memantau upaya pemadaman, juga untuk melihat potensi pelanggaran hukum dalam kebakaran itu. "Kita selidiki, apakah dibakar atau terbakar," tegasnya.

Sejauh ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran. Salah satu yang diduga sengaja dibakar adalah yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Yang di Meranti, sudah kita kantongi identitas walau sudah keburu kabur, itu lokasinya jauh dari pemukiman, di pulau. Untuk memadamkannya meski pakai helikopter perusahaan," ucapnya.

Nandang juga menyebutkan, dari beberapa lokasi lahan yang terbakar di sejumlah kabupaten, semuanya milik masyarakat. Dia memerintahkan anak buahnya untuk segera menangkap para pelaku.

"Lahan yang terbakar semua milik masyarakat, tidak ada lahan perusahaan, sudah kita lihat itu. Perusahaan ikut membantu pemadaman lahan masyarakat yang terbakar," terang Nandang.

Sebelumnya, bencana Kebakaran Hutan dan Lahan kembali melanda Provinsi Riau. Dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan titik panas atau Hot Spot mulai meningkat. Sebagian di antaranya terpantau sebagai titik api.

Sejak Januari hingga Februari 2018, lasan lahan yang terbakar mencapai ratusan hektar. Pemerintah Provinsi Riau sendiri, telah menetapkan daerahnya berstatus Siaga Karhutla. Penetapan itu, didasarkan temuan di lapangan bahwa kebakaran terjadi merata di seluruh wilayah, kecuali Kuantan Singingi, sejak awal 2018.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger mengatakan, hingga Februari 2018 sudah 633 hektar lahan menjadi arang karena terbakar. "Ada 11 kabupaten kota yang lahannya terbakar sampai Februari ini, totalnya lebih kurang 633 hektar," ujar Edwar.

Pemadaman telah dilakukan secara masif, baik melalui jalur darat maupun udara dengan teknik water bombing. Water bombing menggunakan helikopter yang disiagakan di Lanud Roesmin Nurjadin atau helikopter bantuan perusahaan.

"Water bombing sudah 163.000 liter air digunakan. Belum lagi yang digunakan oleh tim darat dari Polri, TNI, Manggala Agni, dan instansi terkait lainnya," ucap Edwar.

Menurutnya, kebakaran lahan paling luas terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sejak terjadi kebakaran di sana, setidaknya ada 211 hektar lebih lahan terbakar, sebagian besarnya berstruktur gambut.

Berikutnya Kabupaten Indragiri Hulu dengan total luasan 121 hektar, kemudian Kabupaten Bengkalis 88 hektar, Kota Dumai 86 hektar, serta Pekanbaru dan Pelalawan, masing-masing 31 hektar lahan terbakar.

"Paling kecil di Rokan Hulu 1 hektar, Siak Seluar 2,5 hektar, Kampar 15 hektar, Rokan Hilir 21 hektar, dan Indragiri Hilir 24 hektar," demikian keterangan Edwar. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww