Home > Berita > Siak

Kebun Plasma Tak Kunjung Dibangun, Dewan Siak Ini Sebut PT WSSI Pengobral Janji

Kebun Plasma Tak Kunjung Dibangun, Dewan Siak Ini Sebut PT WSSI Pengobral Janji

Anggota DPRD Siak Fraksi PAN Fairus Ramli. (Dok. potretnews.com)

Rabu, 21 Februari 2018 20:02 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com - Janji PT Wana Subur Sawit Indah (WSSI) membangun kebun Plasma kelapa sawit untuk masyarakat Kampung Buatan II tak pernah ditepati menajemen perusahan. Terbukti pertemuan dengan masyarakat dengan pihak perusahan sudah beberapa kali dilakukan tak membuahkan hasil. Pertemuan itu dilakukan untuk menagih janji pihak perusahan yang akan membangun kebun Plasma untuk masyarakat.

"Pertemuan ini sudah dilakukan beberapa kali, namun tak membuahkan hasil. Sudah 17 tahun perusahan berdiri di sana, masyarakat sedikitpun tak menikmati hasilnya. Hanya janji ke janji yang dinikmati masyarakat selama 17 tahun ini," kata Anggota DPRD Siak Fraksi PAN, Fairus Ramli, Rabu (21/2/2018).

Menurut Fairus, saat ini perusahan seakan tidak serius mengelola lahan seluas 5 ribu hektar yang terletak di daerah Kecamatan Kotogasib tersebut. Sebab, jika di lihat lahan inti yang luasnya kurang lebih 1000 hektar di situ, lebih tinggi kayu hutan dari pada pohon sawit di lahan inti tersebut.

"Mereka memang terlihat tidak serius menangani lahan tersebut. Sebenarnya masyarakat juga sudah bosan dengan janji pihak perusahan. Bahkan tahun 2015 lalu, saat pertemuan dilakukan di DPRD Siak, pemilik perusahaan Hokiarto langsung mengatakan akan membangun kebun Plasma itu. Bahkan kala itu Hokiarto berjanji, jika tak membangun kebun Plasma untuk masyarakat, mereka akan hengkang. Surat perjanjian hitam atas putih, pakai materai lagi," kata Fairus.

Sebelumnya, masyarakat juga mengelar pertemuan dengan pihak perusahan di Kantor Kecamatan Kotogasib. Waktu itu, pihak perusahan bersedia membangun kebun Plasma untuk masyarakat. Namun hanya seluas 30 hektar. Padahal janji mereka dulu 793 hektar.

"Waktu pertemuan di Kantor Camat saya memang tidak hadir. Tapi dari informasi warga, mereka mau tanam sawit di kebun Plasma. Kesepakatan di sana, mereka mau tanam kebun Plasma dulu seluas 60 hektar dan hasil kebun inti untuk warga sampai seluruhnya kebun Plasma selesai di tanam sawit. Namun dilapangan mereka hanya kerjakan 30 hektar," kata Fairus.

Hal itu diketahui, lanjut Fairus, dari seorang pekerja di sana. Yang mengherankan, lahan seluas 30 hektar dikerjakan hanya 4 orang saja. Itu pun mengunakan alat seadanya (parang,red).

"Saat ditanya masalah bibit. Kata pekerja, perusahan akan membeli bibit sawit dari Jakarta. Padahal perusahan sekelas PT WSSI semestinya membuat pembibitan sendiri, bukan membeli bibit. Ini kan tanda mereka tak serius. Untuk itu, biar masyarakat tak termakan janji lagi, kita meminta tukar guling lahan, artinya kebun inti sama masyarakat, Plasma sama perusahaan. Jika nanti mereka sudah membangun kebun Plasma seperti janji mereka, kebun inti akan diberikan kembali kepada perusahan," ujar Fairus. ***

wwwwww