Pohon Kurma di Mesjid Raya An Nur Pekanbaru Jadi Tujuan Wisata Favorit Umat Islam Pekanbaru Jelang Berbuka Puasa

Pohon Kurma di Mesjid Raya An Nur Pekanbaru Jadi Tujuan Wisata Favorit Umat Islam Pekanbaru Jelang Berbuka Puasa

Ilustrasi/Pohon kurma yang tumbuh di halaman Mesjid Raya An Nur (Mesjid Agung) Pekanbaru menjadi daya tarik umat Islam di kota ini.

Jum'at, 02 Juni 2017 09:46 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Seperti tahun sebelumnya, Pohon Kurma yang tumbuh subur di halaman Mesjid Raya An Nur (populer disebut Mesjid Agung), Pekanbaru, Riau, ternyata masih menarik perhatian masyarakat di tengah suasana Bulan Suci Ramadan 1438 H. Mahnidar (51), warga seputaran Jalan Tanjung Datuk Kota Pekanbaru ini tampak takjub saat pertama kali menyaksikan langsung pohon yang menghasilkan buah khas Ramadan itu.

"Kalau di televisi-televisi kan besar dan berangkai-rangkai buahnya. Di sini kecil. Mungkin baru tumbuh ya," katanya, dilansir potretnews.com dari riauonline.co.id, Kamis (1/6/2017).

Berdasarkan pantauan, pohon kurma yang tengah berbuah itu di kelilingi pagar putih berkawat hijau, agar terhindar dari jangkauan masyarakat untuk meraih kurma sehingga dapat terjaga.

Beberapa buahnya masih kecil. Ukurannya diperkirakan hanya sebesar biji melinjo yang didominasi warna hijau tua. Sayangnya tidak semua kelompok putiknya ditumbuhi bakal buah kurma. Sementara, sebagian lagi baru dihinggapi bunganya saja.

Dalam satu rumpun, ada 10 sampai 15 bakal calon buah kurma muda ditopangi oleh batangnya yang tumbuh dengan warna kuning keemasan. Tidak hanya Mahnidar, warga Pekanbaru lainnya juga menyempatkan diri untuk menyaksikan tanaman ini. Beberapa dari mereka juga mengabadikannya dengan kamera dari telepon genggam.

Selain pohon kurma, Mesjid Raya An Nur juga menarik perhatian masyarakat dengan menggelar bazar yang menyuguhjan pernak-pernik yang identik dengan budaya Islam. Bahkan, pihak Mesjid Raya An Nur juga menghadirkan Imam dari Palestina, Syeikh Abdurrahman Syahin, untuk mengimami Salat Tarawih sepanjang Ramadan tahun ini. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww