Kapal tanpa Nama Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Dabo Singkep Kepri, 3 ABK Hilang

Kapal tanpa Nama Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Dabo Singkep Kepri, 3 ABK Hilang

Kapal tenggelam di perairan Dabo Singkep. (foto: merdeka.com)

Jum'at, 02 Juni 2017 13:48 WIB
TANJUNGPINANG, POTRETNEWS.com - Sebuah kapal tanpa nama dilaporkan tenggelam di wilayah perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau (Kepri). Kapal dengan pemilik Akeng dan anak buah kapal (ABK) 3 orang bernama Jumadi, Madi, Nong itu, tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi. Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno mengatakan, personel TNI sudah terjun ke lokasi untuk segera membantu SAR melakukan pencarian. Dikatakannya, sesuai laporan awal dari nelayan setempat dengan titik koordinat sekitar perairan Tanjung Dato.

"Kita kerahkan Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Cempa milik Lanal Dabo Singkep langsung bergerak menuju lokasi kejadian," kata Laksamana Pertama Eko, Jumat (2/6/2017), dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Setelah dicari, akhirnya kapal tanpa nama tersebut berhasil ditemukan dalam posisi tenggelam dengan haluan kapal timbul di atas permukaan air pada posisi 00 03' 50" S-104 24' 47" T, sekitar Perairan Tanjungdatok.

Pangkalan Angkatan Laut Dabo Singkep menurunkan Tim Western Fleet Qiuck Response WFQR-4 bersama masyarakat nelayan setempat melaksanakan penyelamatan.

Pada Kamis sekitar pukul 16.30 WIB, kapal berhasil ditarik menggunakan pompong masyarakat dan dikawal Patkamla Cempa menuju ke pelabuhan Pulun. Selanjutnya sekitar pukul 17.30 WIB kapal dikandaskan untuk keamanan dan akan diserahkan kepada pihak pemilik.

"Sementara itu proses pencarian ketiga korban ABK hingga malam tadi oleh Patkamla Cempa belum membuahkan hasil. Patkamla Cempah tiba di dermaga Posal Cempa pukul 20.45 WIB untuk melaksanakan SAR lanjutan," kata Eko.

Untuk mempercepat proses pencarian korban, Tim WFQR 4 Lanal Dabo Singkep menginformasikan peristiwa kecelakaan tersebut kepada masyarakat dan nelayan sekitar perairan tersebut. Itu diharapkan untuk membantu pencarian ketiga korban ABK yang masih hilang.

"Proses pencarian ketiga ABK bersama Polres Lingga mengalami kesulitan. Karena terkendala cuaca ekstrim angin kencang dan gelombang laut yang tinggi," jelas Eko.

Dia mengimbau nelayan sebelum berlayar agar memperhatikan informasi cuaca yang telah dikeluarkan oleh BMKG. Serta melengkapi alat keselamatan life jacket hal ini agar terhindar dari kecelakaan laut. "Karena dalam empat hari ini telah terjadi 2 kali kecelakaan laut di wilayah tersebut‎," pungkasnya. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Peristiwa, Umum
wwwwww