Warga Pekanbaru Ramai Berziarah Jelang Ramadan 1438 H

Warga Pekanbaru Ramai Berziarah Jelang Ramadan 1438 H

Tempat pemakaman umum (TPU) di Jl Inpres, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyandamai, Pekanbaru. (foto: detikcom)

Jum'at, 26 Mei 2017 11:56 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Warga Pekanbaru, Riau ramai berziarah menjelang Bulan Suci Ramadan 1438 H. Masyarakat sekitar makam menyempatkan untuk berjualan bunga. Tempat pemakaman umum (TPU) di Jl Inpres, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyandamai, Pekanbaru sejak kemarin hingga hari ini menjadi puncak warga untuk berziarah. Masyarakat mengunjungi makam sana familinya menjelang bulan puasa.

Pantauan pada Jumat (26/5/2017), pemakaman umum ini tampak bersih. Rumput dan ilalang yang biasanya tumbuh semak, sudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan warga sekitar makam serta dibantu para peziarah.

Di makam sanak familinya, masyarakat ada yang membacakan Surat Yasin. Mereka berdoa kepada Sang Khaliq agar almarhum keluarga mereka dilapangkan dalam kuburnya.

Elis Masyitoh bersama dua orang putranya, Hafizh (9) dan Fikih Nauli (7) mengunjungi makam anak pertamanya yang meninggal tahun 2007 silam. Di pusara putri pertamanya, mereka tampak membersihkan makam sembari menabur bunga yang mereka beli dari warga yang berjualan di sekitar makam.

Hafizh dan Fikih dua bocah itu turut serta membersihkan makam kakaknya. Dengan polosnya boneka kecil yang mereka bawa seakan mereka tunjukan kepada almarhum kakaknya, Nazla J Hafizah, yang di usia 3 tahun meninggal karena kecelakaan.

Bocah itu berencana meninggalkan boneka kesayangan mereka untuk kakaknya. Namun sang ibunya melarangnya. Saat meninggalkan makam sang kakak, bocah ini pun pamit sembari memeluk batu nisan.

"Kakak adek pulang dulu ya, bentar lagi mau puasa, kakak puasa juga ya," kata bocah itu dengan lugunya. Warga lainnya juga terlibat membentangkan tikar duduk bersama mengelilingi makam. Mereka berdoa untuk keluarganya yang lebih dulu meninggalkan dunia.

Ramainya warga berziarah dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan bunga yang dibungkus dalam pelastik berisikan air. Untuk satu bungkus, warga menawarkan harga Rp10 ribu.

Masyarakat setempat juga meminta sumbangan secara sukarela. Ini karena sebulan sebelum memasuki bulan ramadan, warga sekitar sudah membersihkan makam. Mereka bergotong royong membersihkan makam agar warga yang datang mudah untuk melakukan ziarah.

"Kami sebulan bergotong royong membersihkan makam, kami pun hanya meminta sumbangan secara sukarela. Tidak ada patokan," kata Ujang (20) pemuda setempat, dilansir potretnews.com dari detikcom. ***

Editor:
Muh Amin

wwwwww