Home > Berita > Riau

Jelang May Day, Komunitas Riau Membaca Ajak Serikat Buruh Diskusi demi Wujudkan Mimpi

Jelang <i>May Day</i>, Komunitas Riau Membaca Ajak Serikat Buruh Diskusi demi Wujudkan Mimpi

Direktur Komunitas Riau Membaca Tatang Yudiansyah SHi (kanan) menyerahkan cenderamata kepada pemateri. (foto: potretnews.com/muhamad maulana)

Kamis, 20 April 2017 19:54 WIB
Muhamad Maulana
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kesejahteraan buruh masih menjadi mimpi yang tak kunjung terwujud. Hak-hak buruh yang tertuang dalam Undang-undang yang diimplementasikan lewat upah minimum juga tinggal simbol saja.
May Day yang idealnya menjadi ”lebaran” kaum buruh tak kunjung datang. Setiap tahun selalu menjadi aksi unjuk rasa menuntut hak yang tak kunjung terwujud.

Atas pemikiran dan harapan itu, Komunitas Riau Membaca (KRM) mengajak serikat buruh dan serikat pekerja berdiskusi bersama pemateri yang berkompeten, di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (20/4/2017) pagi hingga siang.

Direktur Komunitas Riau Membaca Tatang Yudiansyah SHi sambutannya mengatakan, membicarakan pekerja atau buruh ini tidak ada tuntasnya. Selagi hak-hak buruh belum terpenuhi maka kesejahteraan jauh panggang dari api.

"Kami membuka ruang bagi kawan-kawan buruh untuk berdiskusi dan mengapresiasi aspirasi buruh karena narasumber yang kita hadirkan merupakan representasi dari pemerintah dan pengusaha," kata dia.

Diskusi yang mengangkat tema Peranan Tenaga Kerja dalam Mendorong Investasi dan Stabilitas Ekonomi ini menampilkan Kepala Disnakertrans Provinsi Riau H Rasidin SH, Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Eddizon Iris, Aris Aruna dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Dr Fithriatus Shalihah SH dari Universitas Islam Riau (UIR).

Dalam pemaparannya, Fithriatus Shalihah berpendapat semua harus memerankan fungsinya sebaik-baiknya. Pengusaha harus paham dengan kewajibannya sesuai dg UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 bahwa pekerja adalah mitra.

Demikian pula dengan Aris Aruna. Bagi dirinya sebagai pengusaha tidak berani menzalimi pekerjanya. "Jika gaji terlambat saya akan meminta maaf kepada pekerja saya," tandas Aris di atas podium.

Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Eddizon Iris memastikan, Polri akan mengedepankan cara persuasif dan humanis menghadapi May Day pada 1 Mei mendatang. "Mari sama-sama kita merayakan May Day dengan meriah bukan dengan pengerahan massa. Jika persepsi di Daerah kita positif maka investasi akan masuk. Saya yakin buruh kita di Riau tidak akan anarkis," ungkap Edizzon.

Berdasarkan pantauan potretnews.com, diskusi berjalan santai dan interaktif, peserta diskusi tampak bersemangat dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat. ***

wwwwww