Sadis, Toke yang Dirampok di Jalan Pekanbaru-Bangkinang Tetap Ditembak Pelaku meski Korban Sudah Terjatuh ke Dalam Parit

Sadis, Toke yang Dirampok di Jalan Pekanbaru-Bangkinang Tetap Ditembak Pelaku meski Korban Sudah Terjatuh ke Dalam Parit

Ilustrasi.

Senin, 17 April 2017 07:22 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Nasib tragis dialami Abu Samah (60 tahun). Warga yang berdomisili di Tenayanraya Pekanbaru ini meregang nyawa usai ditembak perampok di Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang, Minggu (16/4/2017) petang tadi sekira pukul 18.15 WIB.


Korban menghembuskan nafas terakhir setelah ditembak dua kali oleh perampok. Informasi yang dirangkum, Abu Samah mengalami luka tembak di punggung dan lehernya.

Petang naas itu, seperti ditulis dalam laman GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, Abu kabarnya baru pulang mengutip uang. Dalam perjalanan menuju Pekanbaru (dari Kampar, red) dirinya dikejar penjahat. Korban sempat berupaya lari sehingga pelaku nekat menembak punggungnya satu kali.

Dalam kondisi terluka, Abu bahkan masih sempat berupaya melarikan diri. Menurut saksi mata di lokasi kejadian, ketika itu sepeda motor korban oleng dan bergerak ke kiri jalan. Dia pun akhirnya tersungkur ke parit dekat bahu jalan.

Disitulah pelaku yang disebut-sebut berjumlah dua orang ini kembali meletuskan senjata apinya untuk kedua kali, membuat korban meninggal dunia. Jasanya langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau Jalan Kartini, Minggu malam.

"Kejadiannya di Jalan Raya Lintas Pekanbaru-Bangkinang. Saksi sempat melihat dari jauh korban membawa motor oleng dan bergerak ke kiri lalu jatuh. Awalnya diduga tabrak lari," ujar Kapolres Kampar AKBP Edi Sumardi Priadinata menjelaskan.

Kapolres menyebut, pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa sepeda motor mereka Supra X. Kini jajarannya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RS Bhayangkara masih melakukan otopsi terhadap jasad korban. Pantauan media, anggota keluarga Abu masih berada di sini menunggu proses otopsi selesai.

Abu sendiri sehari-hari merupakan penjual barang harian ke warung-warung (Nganvas, red), mulai dari garam dan lain sebagainya. Naas, Minggu petang dirinya baru pulang mengutip uang, lalu disasar perampok bersenjata api. ***

Editor:
Farid Mansyur

wwwwww