Diterjang Banjir Bandang, Empat Jembatan Putus di Kampar, Bantuan Belum Tiba
 |
Ilustrasi. |
Sabtu, 15 April 2017 10:12 WIB
KAMPAR, POTRETNEWS.com - Banjir bandang melanda daerah pedalaman Kabupaten Kampar, Riau, tepatnya di Kampar kiri Hulu. Akibat kejadian yang berlangsung pada Jumat (14/4/2017) dini hari itu, warga tidak bisa menyelamatkan harta dan barang berharganya.
Selain menghayutkan barang milik warga, banjir bandang ini juga menerjang empat jembatan. Informasi yang diperoleh, banjir tersebut berlangsung empat jam. Namun akibatnya ribuan batang karet di perkebunan masyarakat terbawa arus.
"Banjir ini juga menghancurkan empat jembatan kayu yang selama ini menjadi sarana transportasi masyarakat," kata Kepala Desa Kebuntinggi Joni Antoni, dilansir potretnews.com dari jawapos.com.
Antoni menjelaskan, banjir itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Waktu itu air tiba-tiba melanda perkampungan. Warga yang sedang tertidur pulas akhirnya terbangun segera menyelamatkan diri masing-masing. Mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
Karena kebun karet yang menjadi andalan kehidupan masyarakat umumnya berada di pinggiran sungai, maka banyak batang karet tersebut hanyut oleh air. Selain hewan ternak dan kerusakan lainnya, banjir itu membuat ada empat jembatan putus. Jembatan yang terbuat dari kayu itu hancur setelah diterjang air.
Atas kejadian ini, Antoni pun dirinya sudah melaporkan hal itu kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kampar. Mereka masih menunggu bala bantuan dari Pemkab Kampar direncanakan akan tiba di desa tersebut pada Sabtu (15/4/2017). ***Editor:
Hanafi Adrian
Selain menghayutkan barang milik warga, banjir bandang ini juga menerjang empat jembatan. Informasi yang diperoleh, banjir tersebut berlangsung empat jam. Namun akibatnya ribuan batang karet di perkebunan masyarakat terbawa arus.
"Banjir ini juga menghancurkan empat jembatan kayu yang selama ini menjadi sarana transportasi masyarakat," kata Kepala Desa Kebuntinggi Joni Antoni, dilansir potretnews.com dari jawapos.com.
Antoni menjelaskan, banjir itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Waktu itu air tiba-tiba melanda perkampungan. Warga yang sedang tertidur pulas akhirnya terbangun segera menyelamatkan diri masing-masing. Mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
Karena kebun karet yang menjadi andalan kehidupan masyarakat umumnya berada di pinggiran sungai, maka banyak batang karet tersebut hanyut oleh air. Selain hewan ternak dan kerusakan lainnya, banjir itu membuat ada empat jembatan putus. Jembatan yang terbuat dari kayu itu hancur setelah diterjang air.
Atas kejadian ini, Antoni pun dirinya sudah melaporkan hal itu kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kampar. Mereka masih menunggu bala bantuan dari Pemkab Kampar direncanakan akan tiba di desa tersebut pada Sabtu (15/4/2017). ***Editor:
Hanafi Adrian
