Home > Berita > Riau

Waduh! Demam Berdarah di Pekanbaru Capai 205 Kasus, Meningkat dari Pekan Sebelumnya

Waduh! Demam Berdarah di Pekanbaru Capai 205 Kasus, Meningkat dari Pekan Sebelumnya

Ilustrasi.

Senin, 03 April 2017 20:36 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada 205 kasus demam berdarah dengue (DBD) di ibu kota Provinsi Riau tersebut selama empat bulan pertama 2017.

"Hingga pekan ini tercatat 205 kasus DBD atau meningkat 19 kasus dari pekan sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Helda S Munir di Pekanbaru, Senin (3/4/2017).
Berdasarkan laman okezone.com yang dilansir potretnews.com, korban DBD terbanyak tercatat di Kecamatan Bukitraya dengan 40 kasus dari awal 2017 hingga awal April 2017. Selanjutnya Kecamatan Tampan 33 kasus dan Marpoyandamai 31 kasus.

Menyusul Kecamatan Tenayanraya dan Payungsekaki masing-masing meningkat menjadi 20 kasus DBD dari pekan sebelumnya. Empat kecamatan itu tercatat sebagai wilayah dengan peningkatan kasus DBD tertinggi mencapai dua kali lipat dibanding medio Februari 2017 lalu.

Peningkatan kasus DBD juga terjadi di Kecamatan Rumbai Pesisir 15 kasus. Selanjutnya di Lima Puluh, Rumbai dan Pekanbaru serta Senapelan Kota masing-masing tercatat 10 kasus. Ia menambahkan di Kecamatan Sukajadi empat kasus dan terakhir di Kecamatan Sail dua kasus.

Helda mengatakan berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, korban DBD mayoritas merupakan anak-anak usia 0 sampai 14 tahun. Untuk menekan penyebaran DBD, ia telah mengirimkan surat edaran ke seluruh camat untuk bersama memerangi penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

"Surat telah diteruskan ke seluruh camat dan saya sangat berharap kita terus bersama menjaga lingkungan," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan terus menggalakkan program satu rumah satu kader jumantik. Program satu rumah satu kader jumantik melibatkan salah satu anggota keluarga yang diberikan pemahaman soal mencegah penyakit DBD dan mendeteksinya secara dini.

"Kita harapkan satu rumah datu kader Jumanti ini bisa melakukan deteksi dini sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti," tuturnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww