Home > Berita > Riau

Warga Desa Rumbiojaya Kampar ”Deg-degan”, Setiap Banjir Datang Puluhan Meter Tanah Tepi Sungai Lenyap, kalau Sejak 1980 Sudah Setengah Kilometer

Warga Desa Rumbiojaya Kampar ”Deg-degan”, Setiap Banjir Datang Puluhan Meter Tanah Tepi Sungai Lenyap, kalau Sejak 1980 Sudah Setengah Kilometer

Ilustrasi.

Minggu, 19 Maret 2017 23:30 WIB
KAMPAR, POTRETNEWS.com - Banjir di sepanjang Sungai Kampar membuat beberapa orang Desa Teratak, Rumbiojaya, Kampar Provinsi Riau, ''deg-degan''. Pasalnya, derasnya air selalu membawa sebagian tanah yang ada di tepi sungai, bahkan hingga puluhan meter. Dari data pihak desa, sejak tahun 1980, luas hamparan yang hilang sudah mencapai setengah kilometer. Kepala Desa Teratak Muhammad Ardi kepada wartawan, Minggu (19/3/2017) mengatakan, setiap kali terjadi banjir, kondisi tebing di bibir Sungai Kampar makin memprihatinkan karena tebing yang runtuh cukup luas. Di Desa Teratak, ada 3 dusun yang terancam lenyap akibat abrasi ini.

"Setiap kali banjir tebing ini bisa hilang ditelan Sungai Kampar hingga puluhan meter. Kalau dihitung sudah lebih dari lima ratus meter tanah masyarakat yang terletak di sepanjang aliran sungai ini runtuh sejak tahun 1980-an," bebernya, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Ardi mengungkapkan, sekitar 2 kilometer lahan kebun masyarakat Teratak berada di pinggir Sungai Kampar diantaranya kebun kelapa sawit, karet dan tanaman pertanian lainnya dan masyarakat bergantung hidup dari hasil pertanian tersebut. "Dengan adanya lahan yang selalu runtuh ke badan sungai membuat para pemilik lahan risau karena setiap tahun berkurang dan terguras oleh Sungai Kampar," imbuhnya.

Permasalahan ini hendaknya harus direspons cepat pemerintah baik pemerintah provinsi maupun kabupaten karena pembangunan turap merupakan satu-satunya solusi yang efektif untuk menghambat ancaman hilangnya lahan maupun pemukiman masyarakat.

Ardi menambahkan, persoalan ini sudah sering dibahas dalam musyawarah di tingkat desa dan telah sampai dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kabupaten namun sampai saat ini belum juga ada realisasi pembangunan turap.

"Mohon kepada Pemerintah Kabupaten Kampar hendaknya ini menjadi perhatian serius karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Oleh sebab itu selaku kades besar harapan saya agar ini terealisasi secepat mungkin supaya Desa Teratak tidak tinggal sejarah," pungkasnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Riau, Kampar, Umum
wwwwww