Home > Berita > Riau

Komunitas Sahabat Kelapa Indonesia Datang ke Inhil, Sambung Rasa dengan Sekda dan Pengusaha

Kamis, 02 Maret 2017 08:41 WIB
Advertorial
komunitas-sahabat-kelapa-indonesia-datang-ke-inhil-sambung-rasa-dengan-sekda-dan-pengusahaSekdakab Inhil Said Syarifuddin bersama komunitas Sahabat Kelapa Indonesia.
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau mengadakan pertemuan dengan orang-orang yang menamakan diri sebagai Sahabat Kelapa Indonesia di salah satu rumah makan Kota Tembilahan, Senin (27/2/2017) malam lalu. Mauridim Simpala dari Sahabat Kelapa Indonesia saat diwawancarai awak media mengatakan, kedatangannya ke Inhil guna membantu menfasilitasi masyarakat terkait kelapa atau stakeholder kelapa, seperti pengusaha dan pemerhati kelapa untuk melihat potensi kelapa di Inhil.

"Dalam rombongan ada beberapa pihak, seperti pengusaha, baik pengusaha gula, sabut kelapa dan seterusnya dan para pemerhati kelapa. Kami berharap bisa Inhil bisa lebih terekspose ke masayarakat indonesia bahwa di Inhil lah daerah yang paling besar luas kebun kelapanya," katanya.

Wardoyo dari Asian and Pacific Coconut Community (APCC) menjelaskan jika APCC adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara produsen kelapa di seluruh dunia. APCC saat ini memiliki 18 negara sebagai anggota.

APCC bertujuan untuk mempromosikan, mengoordinasi semua aktivitas industri kepala yang berhubungan dengan kesejahteraan petani-petani kecil, juga terlibat dalam pengembangan industri itu sendiri termasuk produksi, pemrosesan dan pemasaran produk-produk yang berasal dari kelapa.

Ia menyatakan, Inhil sebagai Kabupaten dengan luas kebun kelapa terluas di Indonesia bahkan dunia menyatakan dengan potensi tersebut Kabupaten Inhil sangat layak untuk menjadi tuan rumah Hari Kelapa Dunia.

"Peringatan Hari Kelapa Dunia bertujuan untuk memmbangkitkan kembali kesadaran bahwa pentingnya kelapa di perhatikan, investasi kelapa digalakkan, yang akhirnya kesejahteraan petani kelapa bisa ditingkatkan," katanya.

Sementara itu, Charly Angkiriwang dari PT Tulus Agri mengemukakan bahwa sudah 20 tahun fokus dipertambahan nilai kelapa, bagaimana produk kelapa itu disukai masyarakat dan bernilai tinggi. "Saya di sini mewakili pengusaha. Dari pengalaman kami, produk kelapa itu bisa dinilai Rp 25-30 ribu perbuah kelapa," katanya.

Setelah datang ke Inhil, dia mengungkapkan bahwa Inhil memiliki potensi yang sangat besar. "Dengan luas kebun kelapa di Inhil yang lebih luas dari seluruh Kelapa yang ada di India, maka Inhil memilki potensi yang sangat besar. Apalagi saat ini produk kelapa sangat diminati oleh dunia. Saat ini sudah banyak negara yang kontak kami untuk kerjasama di bidang kelapa ini, " imbuhnya.

Sedangkan Sekda Inhil yang mewakili Pemkab Inhil mengatakan dengan kobaran kedatangan sahabat kelapa ini memberikan dampak positif bagi perkembangan perkelapaan di Inhil. "Mereka sangat salut dengan Inhil. Dengan luas perkebunan kelapa 432 ribu hektar, mereka membandingkan Inhil dengan kebun kelapa yang ada lebih besar di seluruh negara India," katanya.

Sekda mengaku senang dengan kedatangan Sahabat Kelapa Indonesia, yang datang ada pemerhati kelapa yang sekaligus pelaku usaha. "Dan meski mereka pengusaha, namun mereka berkomitmen untuk mensejahterakan petani kelapa, " ujarnya. (adv/diskominfo/suf)

wwwwww