Pidato Perpisahan Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Riau ”Mengerikan” Sekaligus Mengharukan, Bikin Prajuritnya Diam Membisu

Pidato Perpisahan Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Riau ”Mengerikan” Sekaligus Mengharukan, Bikin Prajuritnya Diam Membisu

Lodewyk Pusung saat memberi arahan terakhirnya kepada ratusan prajurti Korem 031 Wirabima, di Pekanbaru, Rabu siang. (foto: goriau.com)

Rabu, 01 Maret 2017 13:35 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung sengaja jauh-jauh datang ke Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Rabu (1/3/2017) pagi untuk memimpin serah terima jabatan Danrem 031/Wirabima yang baru yakni Kolonel Inf Abdul Karim. Selain itu, seperti ditulis dalam laman GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, kedatangannya ke Riau ternyata punya agenda lain, yaitu menyampaikan langsung salam perpisahannya kepada ratusan prajurit Korem 031/ Wirabima. Sebab, 9 Maret 2017 nanti dirinya sudah tidak lagi menempati posisi sebagai Pangdam.

Ia bakal digantikan dengan pejabat yang baru, Mayjen Cucu Supriyadi. Sementara Lodewyk dapat tugas baru di Mabes sebagai Asisten Operasi Panglima TNI. Alasan ini lah yang membuatnya merasa perlu bertemu langsung dengan para prajuritnya di Riau.

Prajurit di Riau baginya memiliki kesan tersendiri. Kenapa tidak, ia dan pasukan TNI di sini harus dibuat sibuk memerangi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). Itu dijawab dengan sukses dimana Riau bebas asap pada 2016 lalu. Hal ini ia nilai tidak lepas dari kerja keras bawahannya.

"Kalian semua prajurit gila, manusia luar biasa tanpa pamrih. Pertahankan, harus tanamkan pada diri masing-masing, bahwa tugas ke depan akan semakin berat," sebutnya kepada ratusan prajurit, yang sengaja ia kumpulkan usai Apel serah terima jabatan, di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru.

Dia pun sangat mengapresiasi atas usaha keras selama ini. Lodewyk bahkan sempat menyinggung soal pengorbanan TNI, salah satunya anggota Denrudal Dumai yang meninggal dunia saat melakukan operasi pemadaman Karlahut di Rohil waktu lalu. Ia meminta hal tersebut tidak terulang kembali.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, ada rasa bangga kepada kalian, sudah mendukung tugas Korem dan umumnya Kodam I Bukit Barisan sepenuh jiwa raga. Selanjutnya laksanakan patroli terus menerus. Itu di Tesso Nilo, jangan sampai terjamah, itu paru-paru dunia, pertahankan," pujinya.

Mayjen Lodewyk juga menyinggung soal keterlibatan prajurit dalam peredaran gelap Narkoba. Dengan tegas ia mewanti-wanti, bahwa tidak ada toleransi sedikit pun bagi prajurit yang kedapatan ikut di dalamnya, hukumannya cuma satu, yakni dicopot.

"Ini harus kalian semua ingat baik-baik, saya sayang kepada seluruh prajurit, tapi saya lebih patuh pada aturan, saya titip, ini terus terang, jangan sampai melanggar aturan. Prajurit cari duit yang halal, kalau ada yang berani coba-coba, lebih baik berhenti, kalau tidak selesai," ancamnya.

Merunut ke belakang, ada 47 prajurit TNI yang terpaksa menanggalkan seragamnya lantaran terlibat kasus Narkoba, bahkan minggu lalu, sambung dia, disusul 21 prajurit lainnya yang juga bernasib serupa. "Saya tidak mau memecat kalian, tapi kalian sendiri lah, itu aturan yang kalian langgar," ucapnya.

"TNI AD tidak butuh prajurit yang Narkoba, kalau ada pecat, jangan sampai tidak dipatuhi, ini ada lagi yang dalam proses sebanyak 144 prajurit. Menangis hati kecil ini, setengah mati masuk tentara, dalam sekejap, kamu tergiur dan terjerumus lalu akhirnya dipecat," sesal dia.

Perkataan Lodewyk ini sontak membuat ratusan prajuritnya terdiam. Ia minta apa yang didengar hari ini supaya dapat dicamkan baik-baik oleh seluruh bawahannya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Peristiwa, Umum, Riau
wwwwww