Pegawai Pemprov Riau Wajib Pakai Baju Melayu Setiap Jumat, Juga Diminta Berpantun...

Pegawai Pemprov Riau Wajib Pakai Baju Melayu Setiap Jumat, Juga Diminta Berpantun...

Ilustrasi.

Minggu, 19 Februari 2017 11:51 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintahan Provinsi Riau untuk mengenakan pakaian Melayu pada Jumat. Pegawai juga diminta berpantun sebelum berpidato sebagai identitas diri orang Melayu. "Mari kita perlihatkan identitas diri," kata Arsyadjuliandi Rachman, Minggu (19/2/2017), dilansir potretnews.com dari tempo.co. Andi—sapaannya, menyebutkan nuansa Melayu harus diperkuat dalam rangka mewujudkan visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.

Berpakaian Melayu setiap Jumat sebenarnya sudah sejak lama diterapkan di Riau. Namun kewajiban tersebut perlahan diabaikan sejumlah pegawai negeri. Untuk itu, Andi kembali mengingatkan agar semangat berpakaian Melayu kembali digalakan di Bumi Lancang Kuning.

"Kalau bukan kita siapa lagi. Kita harus bangga sebagai orang Melayu," ucapnya.
Andi berharap pakaian Melayu tidak hanya diterapkan di Pemerintah Provinsi Riau, melainkan di seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Riau.

Andi mengapresiasi sekolah baik negeri maupun swasta yang telah menerapkan berpakaian Melayu setiap Jumat. Hal itu perlu dipertahankan untuk menanamkan nilai kemelayuan sejak dini terhadap anak. "Karena kita tinggal di bumi Melayu," tukasnya.

Selain itu, Andi meminta para pejabat membiasakan berpantun saat menyampaikan pidato. Berpantun, kata Andi, merupakan seni dalam budaya Melayu yang menyampaikan pesan secara khusus, tapi tidak menyinggung perasaan orang lain. "Pesannya terkadang buat orang tertawa, itulah seninya," ujarnya.

Dalam upaya mewujudkan visi Riau 2020, sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, Andi menekankan Dinas Kebudayaan segera membuat kebijakan dan upaya memperkuat nilai-nilai kemelayuan sebagai identitas diri dihadapan wisatawan yang berkunjung ke Riau. "Cita rasa Melayu itu harus terasa begitu orang menginjakkan kakinya di Riau," ucapnya.***

Editor:
Fanny

wwwwww