Ini Rencana yang Disiapkan demi Masa Depan 12 Anak Eks Penghuni Panti Asuhan Maut Milik Yayasan Tunas Bangsa di Pekanbaru

Ini Rencana yang Disiapkan demi Masa Depan 12 Anak Eks Penghuni Panti Asuhan Maut Milik Yayasan Tunas Bangsa di Pekanbaru

Ilustrasi.

Senin, 13 Februari 2017 20:29 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Belasan bekas anak panti asuhan maut milik Yayasan Tunas Bangsa bakal mengeyam pendidikan formal. Biayanya bakal ditanggung Panti Sosial Anak Riau di Jalan Soetomo, Pekanbaru, Riau. Sebelum itu, anak-anak perlu menjalani masa pemulihan psikologis karena trauma selama dirawat Lili Rachmawati, sang pemilik Yayasan Tunas Bangsa. Menurut Kepala Panti Sosial Anak Riau Mira Nita, anak-anak tersebut setelah masa pemulihan akan dimasukkan ke TK dan SD.

"Nanti dilihat berapa umurnya, yang seharusnya ke TK masukkan ke TK, ke SD masukkan ke SD," kata Mira Nita, Senin (13/2/2017), dilansir potretnews.com dari liputan6.com. Sejak dipindahkan pada pekan lalu dari rumah aman milik Dinas Sosial Riau, Mira menyebut 12 anak masih dalam penyesuaian dengan lingkungannya yang baru.

Anak-anak itu diajak bermain oleh pengelola panti dan petugas pemulihan sosial Dissos, baik dalam ruangan, ataupun di arena bermain yang sudah ada di halaman panti. "Selanjutnya akan dilakukan assessment lagi, penyembuhan. Tahap awal masih penyembuhan," kata Mira.

Mira menyebutkan, sebagian anak ketika dipindahkan dari rumah aman ke panti yang dikelolanya masih terlihat risau. Ada pula yang menangis dengan lingkungan yang baru. Hal itu dinilai wajar karena pengalaman buruk yang dialami belasan anak itu selama dirawat Lili. Tak hanya dugaan penganiayaan, tapi juga lingkungan dan makanan tidak sehat.

"Makanya harus penyesuaian dulu, supaya betah di panti ini. Setelah itu dilakukan assessment ," kata Mira.

Sebelumnya, ada 17 anak panti Yayasan Tunas Bangsa yang diselamatkan. Dua di antaranya oleh Dinas Sosial Riau dan Lembaga Perlindungan Anak Riau. Sementara, sisanya dicari Polresta Pekanbaru.

Terungkapnya kasus panti asuhan maut ini setelah salah satu anak, M Ziqli (18 bulan), tewas diduga secara tak wajar. Bayi berusia 18 bulan itu diduga mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww