Kisah 2 Anak Muda di Pekanbaru Nyatakan Masuk Islam di Mesjid Agung An Nur

Kisah 2 Anak Muda di Pekanbaru Nyatakan Masuk Islam di Mesjid Agung An Nur

Ilustrasi.

Minggu, 12 Februari 2017 17:56 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Masya Allah, begitulah kata-kata yang tepat ketika melihat dua orang ini melafazkan dua kalimah sahadat dan resmi memeluk agama Islam, Jumat (10/9/2017) siang di Mesjid Raya An Nur Pekanbaru Provinsi Riau. Pertama yang menjadi mualaf ini adalah David H, dipandu oleh Ustad Abu Hamid SPdI, David dengan tegas mengikuti lafaz dua kalimah syahadat.

"Keinginan ini (menjadi mualaf, red) karena keinginan saya dan tanpa ada paksaan dari siapa pun, " kata pria yang lahir di Pekanbaru 1 April 1995 lalu ini sebelum melafazkan dua kalimah syahadat, dilansir potretnews.com dari tribunpekanbaru.com.

Kemudian yang menjadi mualaf lainnya adalah Ersa C, perempuan yang lahir di Pekanbaru 27 November 1989 ini mengaku ketertarikannya untuk masuk agama Islam karena melihat lingkungannya yang memang memeluk agama Islam.

"Karena tertarik melihat lingkungan, keluarga dari bapak juga ada yang agama Islam, " kata Ersa.
Usai proses pembacaan syahadat berakhir, kedua mualaf ini mendapatkan ucapan selamat dari jemaah mesjid yang sebelumnya mengikuti salat jumat berjemaah.

"Sejak awal tahun 2016 lalu sampai bulan Februari 2017 ini ada sekira 100 orang mualaf dan saat ini tetap dibawah binaan mualaf center, Badan Kesejahteraan Masjid Raya An Nur Provinsi Riau," kata Ustadz Abu Hamid.

Dirinya melanjutkan, Badan Kesejahteraan Mesjid Raya An Nur Provinsi Riau tidak melepas begitu saja orang-orang yang menjadi mualaf.

"Mereka kita berikan pembinaan-pembinaan wajib. Misalnya mengajarkan wudhu dan salat yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Kita juga koordinasi dengan masjid ditempat mualaf ini tinggal, supaya terpantau dan mendapatkan perhatian dan pembinaan lebih banyak lagi mengenai ajaran , baik kewajiban dan sunah yang harus dilakukan," ujarnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Pekanbaru, Umum, Peristiwa
wwwwww