Baru Beberapa Hari Hubungi Keluarga Minta Uang untuk Bayar Kamar, Napi Lapas Bengkalis Warga Jalan Pertanian Duri Tiba-tiba Meninggal

Baru Beberapa Hari Hubungi Keluarga Minta Uang untuk Bayar Kamar, Napi Lapas Bengkalis Warga Jalan Pertanian Duri Tiba-tiba Meninggal

enazah Arie Anggara dirumah duka Jalan Pertanian Kota Duri.

Minggu, 12 Februari 2017 08:42 WIB
DURI, POTRETNEWS.com - Arie Anggara (26), narapidana (napi) kasus narkoba di Lembaga Permasyarakatan (Lapas/LP) Bengkalis Provinsi Riau, dikabarkan meninggal Sabtu (11/2/2017) sekira pukul 14.00 WIB di dalam lapas. Kematian Arie warga Jalan Pertanian, Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau yang baru menjalani masa tahanan 3 bulan dari 6 tahun hukuman penjara ini membuat keluarga kaget. Sebab Arie selama menjalani masa hukuman tidak pernah mengeluhkan adanya sakit.

"Bahkan beberapa hari sebelum meninggal dia sempat menghubungi keluarga dan minta dikirimkan uang untuk membayar uang air dan uang kamar. Jelas-jelas itu semua memang fasilitas lapas, kenapa harus bayar," kata pamannya, Ifdar di rumah duka, Minggu (12/2/2017), dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Sepupu korban, Jira juga menceritakan, informasi awal yang diterimannya dari kawan satu sel Arie melalui telepon. "Rekannya mengatakan korban sudah kejang di dalam sel hingga kemudian datang petugas klinik lapas dan membawa Arie ke RSUD Bengkalis," tutur Jira.

Kemudian yang menurut dia tak kalah aneh, pihak lapas yang datang mengantarkan jenazah Arie tidak dilengkap dengan surat keterangan pemeriksaan medis. Padahal selain diperiksa petugas medis lapas, Arie juga sempat dibawa ke RSUD Bengkalis.

"Makanya kita lihat kondisi jenazah saat tiba tersebut, di mulut korban masih mengeluarkan darah dan kita putuskan pihak lapas membawa ke RSUD Mandau untuk diperiksa dokter, apakah kematian anak kami ini wajar karena sakit atau ada dugaan terjadi kekerasan kepadanya," sebut Miswarizal yang juga masih keluarga korban dan juga pensiunan Polri.

Bahkan menurut keterangan dokter, kata Miswarizal, bagian kepala belakang Arie sedikit lunak. Hal ini membuat keluarga sepakat akan melaporkan kepada kepolisian, jika nantinya hasil visum membenarkan ada kekerasan fisik yang terjadi pada Arie sebelum dia meninggal.

"Petugas lapas datang mengantarkan mayat tidak membawa surat visum rumah sakit, hanya surat pengantar mayat saja. Alasannya ketika di tanya tidak tahu, kenapa Arie meninggal juga tidak tahu. Harusnya ada berita acara atau kronologi dalam bentuk laporan atas meninggalnya anak kami ini," ucap Miswarizal lagi sambil mempersiapkan untuk pemakaman Arie.

Dia sangat yakin ada kelalaian pihak lapas pada korban, termasuk hingga proses mengatar jenazah ke rumah duka. Sementara itu, Kalapas Bengkalis melalui kasubsi Registrasi Lapas, Mahrob saat dikonfirmasi GoRiau.com membenarkan adanya tahanan lapas yang meninggal dunia dan sudah diantarkan ke rumah duka.

"Tapi bagaimana kronologinya saya juga belum tahu pasti, karena saya sedang cuti," kata Mahrob.
Ketika dicoba meminta nomor kontak kalapasnya, Mahrob menjawab, nanti akan dikonfirmasikan dahulu. "Nanti saya hubungi lagi buk, bagaimana korban meninggal dunia," ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Bengkalis, Umum, Peristiwa
wwwwww