Berjarak 3 Km dari Kantor Bupati Inhu, Ternyata Masih Ada Warga yang Tinggal di Gubuk Reot dengan Kondisi Memprihatinkan

Berjarak 3 Km dari Kantor Bupati Inhu, Ternyata Masih Ada Warga yang Tinggal di Gubuk Reot dengan Kondisi Memprihatinkan

Rubiah saat berada di ruang tamu rumahnya.

Kamis, 26 Januari 2017 17:31 WIB
RENGAT, POTRETNEWS.com - Belum hilang dari ingatan kita tentang kondisi kehidupan keluarga Ruslan (50), warga Km 3, Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tinggal di sebuah gubuk reot yang bocor. Kini hal serupa kembali ditemukan. Bahkan letaknya hanya berjarak tiga kilometer dari Kantor Bupati Inhu. Sebagai mana yang dialami oleh Rubuah. Sejak lima tahun terakhir, janda 57 tahun, warga RT V RW VI, Dusun Sei Durian, Kelurahan Pematang Reba itu harus rela tinggal disebuah gubuk papan yang sudah sangat tidak layak ditempati.

Di kala hujan, seperti dilansir dari potretnews.com dari GoRiau.com, dia dan anak bungsunya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD itu, harus kuat melawan dinginnya malam. Sebab, atap rumbia yang terpasang sejak 22 tahun lalu di rumah peninggalan almarhum suaminya itu sudah lapuk dan bocor.

Syukurnya, atap pada bagian kamar tidur mereka telah diganti dengan seng bekas dari sumbangan warga sekitar. Sehingga tidak terlalu bocor saat diguyur hujan.

Kendati demikian, janda 6 anak itu tetap tabah dan tawakal menjalaninya. Kendati penghasilan dari profesi tukang urut yang digelutinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Saya janda 6 anak dan yang masih tinggal bersama saya tinggal satu orang, saat ini kelas IV SD. Beginilah kondisi kehidupan kami sehari-hari. Pahit manis harus kami telan. Jangankan untuk bangun rumah, cukup untuk makan aja syukur," kata Rubiah, Rabu (25/1/2017).

Dengan demikian, dirinya berharap kepada dermawan untuk memberikan uluran tangan kepada mereka. "Kami tidak mimpi memiliki rumah gedung, rumah yang layak dan bisa untuk kami berteduh itu sudah cukup," tukasnya sambil mengusap airmata.

Pantauan di lapangan, atap gubuk yang ditempati Rubiah tidak bisa lagi disebut bocor, melainkan sudah bolong. Begitu juga dengan dinding rumah berukuran 6x6 meter itu sudah 75 persen telah lapuk dimakan rayap. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Peristiwa, Umum, Inhu
wwwwww