Home > Berita > Riau

Prof Sujianto Minta Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Tidak Korbankan Masyarakat Hanya karena Ragu Tetapkan Calon Wakil Gubernur

Prof Sujianto Minta Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Tidak Korbankan Masyarakat Hanya karena Ragu Tetapkan Calon Wakil Gubernur

Ilustrasi/Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Rabu, 18 Januari 2017 19:23 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Tarik-menarik kepentingan politik terkait figur yang akan menjabat Wakil Gubernur Riau, terus mendapat sorotan masyarakat. Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rahman MBA diduga mendapat ”tekanan” dari Pengurus Partai Golkar, sehingga ragu memilih nama-nama calon wakilnya untuk diserahkan ke DPRD Riau. Pengamat Politik Riau Prof Sujianto meminta gubernur yang akrab disapa Andi Rachman itu bersikap tegas agar proses penetapan posisi wakil gubernur (wagub) ini sesuai mekanisme yang berlaku. Meski banyak kepentingan sehingga muncul tarik-menarik di internal Partai Golkar, namun persoalan ini hendaknya bisa dikesampingkan gubernur, demi kepentingan warga Riau.

"Sebagai otoritas tertinggi, gubernur harus tegas, jangan publik yang dikorbankan karena ragu-ragu menentukan calon wakil gubernur untuk disetujui dewan," kata Guru Besar Kebijakan Publik Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Riau, Rabu (18/1/2017), dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Seperti diketahui, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar sudah menyerahkan sejumlah nama kepada Pengurus DPD I Golkar Riau yang diketuai Arsyadjuliandi untuk menyetujui beberapa nama yang nantinya diserahkan ke DPRD Riau.

"Mekanismenya kan sudah jalan, sekarang tinggal persetujuan Andi Rachman saja. Kalau gubernur segera bersikap, selesai tu," ujarnya.

Menurut profesor, apabila proses penetapan wagub ini semakin lambat dan membutuhkan waktu lama, tentu berdampak terhadap proses pembangunan.

"Tak mungkin Riau yang luas ini diurus sendiri oleh gubernur. Dia pasti perlu wakil untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya," kata Sujianto.

"Kepentingan lain harus diabaikan dulu, ada kepentingan yang lebih besar, gubernur harus mengesa program-program yang belum dikerjakan, apalagi waktu semakin dekat, karena tahun depan digelar pilkada provinsi," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Pengamat Politik Riau Dr Ahmad Tarmizi Yusa. Dia mendesak agar gubernur segera merekomendasikan nama-nama calon wagub."Jabatan itu sudah lama kosong. Tak ada alasan gubernur menunda-nunda lagi," kata Tarmizi Yusa.

Lambannya proses penetapan posisi wagub itu bukan semata-mata menjadi kesalahan Gubernur Andi Rachman, namun akibat kelalaian anak buahnya yang diberi kewenangan.

"Kita tak persoalan siapa wagub yang dipilih nanti, itu hak Golkar. Tapi yang menjadi sorotan mengapa lambat, ini bukan keteledoran gubernur saja, mungkin juga kelalaian Asisten Bidang Pemerintahan, termasuk kepala biro pemerintahan yang lamban bekerja," kata Dosen Pascasarjana Administrasi Publik Universitas Islam Riau (UIR) ini. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Riau, Umum, Pemerintahan
wwwwww