Memotret Kejanggalan Proyek ADD Desa Tengganau Bengkalis: Lazimnya Perusahaan yang Bantu Desa, Eh di Sini Malah Dana Desa yang Dibedal untuk Bangun Pagar Musala PT Adei

Memotret Kejanggalan Proyek ADD Desa Tengganau Bengkalis: Lazimnya Perusahaan yang Bantu Desa, Eh di Sini Malah Dana Desa yang <i>Dibedal</i> untuk Bangun Pagar Musala PT Adei

Ilustrasi.

Senin, 21 November 2016 22:03 WIB
DURI, POTRETNEWS.com - Gerah dengan berbagai kejanggalan yang terjadi di Desa Tengganau, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, Riau warga angkat bicara. Sejumlah proyek alokasi dana desa (ADD) dan instruksi bupati (inbup) yang dinilai bermasalah dipaparkan agar bisa menjadi perhatian pihak terkait. Kepada sejumlah media dan, Senin (21/11/2016) warga setempat, Syamsuar SP dan Suliki Raihimi, SSI mengutarakan kejanggalan proyek pembangunan di desanya.

BACA JUGA:

. Oknum Penghulu di Rohil Diduga ”Kemplang” Dana Desa Ratusan Juta Rupiah, Warganya Berencana Lapor ke Penegak Hukum

. Mobil Dinas Camat Mandau Seharga Rp350 Jutaan Terlantar di Parkiran Jadi Barang Rongsokan

. Alamak... 7 Nomor Handphone Kepala UPTD PU Mandau Tidak Pernah Aktif, Diduga Jarang Ngantor

Menurut Syamsuar, proyek yang jelas-jelas aneh dan menjadi ganjalan warga seperti proyek semenisasi Jalan Pusara RT 02 RW 01 dengan volume 193x3x0,15 meter. Proyek yang didanai ADD itu dianggarkan Rp 154.678.614

Hebatnya lagi, dengan proyek yang sama semenisasi tapi volume jauh berkurang yakni 58x2x0,15 meter, malah anggaran mencapai Rp 168 juta. Proyek ini dianggarkan melalui dana inbup.

"Proyeknya sama semenisasi, tapi kok bisa dana proyek yang volumenya lebih kecil dananya malah besar," jelas Syamsuar yang juga tokoh Lembaga Adat Melayu (LAM) setempat, seperti dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Tidak hanya itu. Proyek pembangunan pagar mushala Suhadah di divisi 2 PT Adei sebesar Rp22 juta malah juga dibantu dengan dana ADD. Padahal lebih banyak proyek yang bisa dibantu untuk masyarakat.

"Herannya kok bisa ADD dibantu untuk komplek di perusahaan PT Adei. Harusnya perusahaan yang bantu kita melalui dana CSR-nya. Tapi kok malah dana ADD dianggarkan untuk perusahaan," tambah Suliki Raihimi yang juga pengurus KNPI DPD Bengkalis.

Yang lebih menyakitkan warga, adanya proyek pemasangan tiang listrik di Jalan Pungut 4. Tiang listrik yang didirikan di atas lahan warga itu tidak didudukan bersama warga dan seenaknya menumbangkan pohon sawit warga.

"Banyak masalahnya proyek yang dijalankan di Desa kami ini. Ini karena sudah penuh saja, makanya kami ungkapkan. Mudah-mudahan ada solusi dari proyek pembangunan di Desa kami ini. Jangan sampai melampau betullah," ujar Syamsuar. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww