Sampah Berserakan di Kantor Gubernur Riau Usai Acara Senam Massal

Sampah Berserakan di Kantor Gubernur Riau Usai Acara Senam Massal

Sampah berserakan hingga mengotori halaman Kantor Gubernur Riau. (foto: detik.com)

Minggu, 20 November 2016 12:17 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemandangan tak sedap terlihat di Kantor Gubernur Riau, di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, pagi tadi, Minggu (20/11/2016). Sampah berserakan di halaman setelah acara senam massal. Senam massal ini dilaksanakan di halaman depan Kantor Gubernur Riau yang cukup luas. Seratusan peserta senam sejak pagi memadati halaman untuk mengikuti senam jantung sehat.

Para peserta dari anak-anak sampai orang dewasa menjadi satu untuk mengikuti senam sehat. Acara ini diselenggarakan oleh salah satu perusahaan produk gula jagung.

Acara tersebut selesai pukul 09.00 WIB setelah pembagian door prize. Saat peserta senam meninggalkan lokasi, yang tersisa adalah sampah. Acara ini juga dihadiri Kadis Kesehatan Provinsi Riau, Andra.

Sepertinya imbauan panitia untuk tidak membuang sampah sembarangan tak digubris oleh peserta. Alhasil berbagai jenis sampah terutama botol air mineral dan sisa-sisa makan berserakan. Para peserta senam dengan santai meninggalkan lokasi tanpa peduli sisa sampah yang mereka buang sembarangan.

Tak hanya di halaman yang biasanya dijadikan tempat upacara, sampah juga berserakan di bawah pepohonan yang ada di sana. Banyaknya sampah yang dibuang itu menunjukkan minimnya kesadaran para peserta akan kebersihan.

"Banyak peserta senam yang buang sampah sembarangan. Saya juga ada sampah, tapi saya kumpulkan dalam plastik dan saya buang di tong sampah," kata Ibu Riani (45) salah seorang perserta kepada detikcom, sebagaimana dikutip potretnews.com.

Sementara itu Ketua panitia acara dari pihak perusahaan, Arif tidak menampik banyaknya sampah berserakan yang ditinggalkan begitu saja oleh perserta senam.

"Tadi kami sudah sampaikan agar peserta jangan buang sampah sembarangan. Tapi nanti sampah yang berserakan ini akan kami bersihkan," kata Arif kepada detikcom di lokasi. ***

Editor:
Mukhlis Wijaya

wwwwww