Home > Berita > Riau

Pemilik SPBU dan Direktur Perusahaan Diperiksa Penyidik Terkait Kasus ”Minum” BBM Kendaraan Dinas Polda

Pemilik SPBU dan Direktur Perusahaan Diperiksa Penyidik Terkait Kasus ”Minum” BBM Kendaraan Dinas Polda

Ilustrasi.

Rabu, 16 November 2016 20:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau secara maraton melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) operasional polisi, yang dilaporkan langsung oleh Kapolda Riau Pol Brigjen Zulkarnain. Bahkan hari ini, Rabu (16/11/2016), penyidik Direktorat Reskrimum Polda Riau rencananya memanggil sang direktur perusahaan berinisial Nu, selaku pihak ketiga dalam pendistribusian BBM operasional polisi tersebut. Ia diperiksa dalam statusnya sebagai saksi.

BERITA TERKAIT:

. Ini Identitas Pengusaha yang Dilaporkan Kapolda Riau Brigjen Zulkarnain ke Polisi, Kasusnya Dugaan ”Minum” BBM Kendaraan Dinas Polda

"Kemarin (Selasa, red) pak direktur (reskrimum) pimpin gelar perkara kasus ini, dihadiri juga oleh kabidkum, kabidkeu, bagian sarpras dan Propam. Nah hari ini, kita panggil direktur (perusahaannya, red)," kata Kasubdit III Ditreskrimum AKBP Fibri Karpiananto, sebagaimana dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Pemanggilan terhadap Nu sebetulnya sudah dilakukan Jumat lalu. Namun saat itu, kata Fibri, kondisi fisik perempuan ini kurang sehat. "Kebetulan dia hamil empat bulan dan sakit, ada surat dokternya. Jadi ditunda dan hari ini kita jadwalkan," ungkapnya.

Fibri melanjutkan, selain Nu selaku direktur perusahaaan, timnya juga sudah memanggil pemilik SPBU berinisial S. "Sudah, sudah kita mintai keterangannya (pemilik SPBU)," beber dia.

Selain merampungkan keterangan sejumlah saksi, baik itu dari internal (Polda Riau) dan pihak perusahaan, polisi juga tengah melakukan audit secara menyeluruh terkait penyaluran BBM tersebut, mulai dari Januari hingga Oktober 2016.

"Yang audit ini pihak Itwasda (Inspektorat Pengawasan Daerah) Polda Riau," jawab Kasubdit III di ruangannya. Kata Fibri, SPBU tersebut sekarang sudah tidak beroperasi lagi. "Sepertinya ada masalah di manajemen," ujarnya. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww