Heboh, Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga Desa Bukitgajah Ukui Pelalawan

Heboh, Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga Desa Bukitgajah Ukui Pelalawan

Bungai bangkai (Amorphophallus) yang tumbuh di pekarangan warga di Desa Bukitgajah SP1 Kecamatan Ukui. (foto: riaueditor.com)

Senin, 31 Oktober 2016 21:29 WIB
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Bunga bangkai (Amorphophallus) ditemukan tumbuh di pekarangan rumah warga di Desa Bukitgajah SP1, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. BACA JUGA:

. Pohon Pisang Berbuah Setinggi 2 Meter Lebih Hebohkan Warga Kuok Kampar

Informasi yang dirangkum di lokasi mengatakan bunga tersebut ditemukan oleh warga setempat sekira dua hari lalu. "Dua hari yang lalu bunga itu ditemukan sudah tumbuh dan sekarang sudah mekar," ungkap Yessi Supriana, Senin (31/10/2016), sebagaimana dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Dituturkan Yessi, bunga tersebut tumbuh di belakang rumah warga di antara pohon sawit. "Pada jam tertentu mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sekitar jam 15.00 WIB sampai malam hari bunga mengeluarkan bau busuk," tuturnya.

SIMAK:

. Mulai Februari 2017, Hanya Media Massa Terverifikasi Dewan Pers yang Boleh Meliput

Sejak diketahui oleh masyarakat banyak bunga tersebut mulai menjadi tontonan warga yang penasaran. "Belum banyak masyarakat yang tahu, bunga langka itu sekarang jadi tontonan warga sekitar yang penasaran. Namun sayang, bunga itu mulai layu," ujarnya.

Berdasarkan penelusuran potretnews.com di laman wikipedia.org, bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.[1] Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.

Bunga bangkai raksasa sering dipertukarkan dengan patma raksasa Rafflesia arnoldii. Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau.

Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.

Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.

Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 [2]. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,

Di kawasan SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang, jenis bunga bangkai ini dapat tumbuh dengan tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm. Banyak di jumpai disekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembab. Bunga ini mekar sekitar bulan Nopember, dan yang terakhir di jumpai pada tanggal 23 Nopember 2013 (Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang). Pada fase vegetatif, bunga bangkai ini muncul daun dan batang mencapai 2,5 meter dengan diameter sekitar 25 cm.

Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"-nya.***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Pelalawan, Peristiwa
wwwwww