Home > Berita > Riau

Kualitas Udara di Riau Membaik, tapi Kebakaran Hutan Masih Terjadi

Kualitas Udara di Riau Membaik, tapi Kebakaran Hutan Masih Terjadi

Petugas memadamkan kebakaran hutan. (foto: antara)

Selasa, 30 Agustus 2016 19:29 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Hujan yang merata serta upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau telah menyebabkan kualitas udara makin membaik. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Sumatera mulai membaik. Pengukuran kualitas udara pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB menunjukkan tidak ada kualitas udara yang tidak sehat. Di Pekanbaru, Kampar, Pelawalan, Siak, Dumai, Kepri, Aceh, Jambi dan Sumatera Utara, ISPU dalam kondisi baik. Semua pengukuran di bawah 50 psi. Sedangkan di Rokan Hilir, Bengkalis dan Palembang pada level baik hingga sedang.

“Satelit MODIS dari NASA tidak mendeteksi hotspot kebakaran hutan dan lahan di Riau karena tidak melintasi wilayah Riau atau blank area. Berdasarkan pantauan udara dengan pesawat terlihat kebakaran hutan dan lahan masih cukup banyak terjadi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2016).

Kebakaran hujan di Kecamatan Sujud, Kabupaten Rokan Hilir, masih berlangsung. Asap tebal masih terpantau menyebar ke bagian utara. Di Sujud ini adalah kebakaran yang paling luas di Riau. Diperkirakan lebih dari 50 hektare lahan terbakar.

Begitu juga di Kecamatan Rantau Bais, Rokan Hilir, lahan seluas 40 hektare terbakar. Di daerah lain tedapat di Tasik Serai Kecamatan Pinggir, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, dan Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, masih terdapat lahan yang terbakar.

Daerah lain di Indonesia yang terbakar berdasarkan pantauan satelit MODIS pada hari ini terdapat 165 titik panas, di mana 124 hotpotdengan tingkat kepercayaan sedang (30-70 persen), dan 41 hotspotdengan tingkat kepercayaan tinggi (lebih dari 70 persen).

Hotspot mulai meningkat kembali di Kalimantan Barat yaitu terdapat 43 titik dan Kalimantan Tengah ada 12 titik.

Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat, BNPB dan BPPT mengoperasikan hujan buatan terhitung pada hari ini. Selain itu, BNPB telah menempatkan dua helikopter water bombing di Kalimantan Barat dan dua helikopter water bombing di Kalimantan Tengah.

BNPB dan BPPT telah mengoperasikan hujan buatan di Sumatera Selatan dan Riau. Di Sumatera Selatan hujan buatan telah menaburkan garam ke dalam awan-awan potensial sebanyak 69,9 ton sejak 13 Juni 2016 hingga sekarang.

Sedangkan di Riau menaburkan 40 ton garam sejak 15 Juli 2016 hingga sekarang. Tersedianya awan-awan potensial di atmosfer menyebabkan hujan buatan efektif menjatuhkan hujan sehingga memadamkan api dan membasahi permukaan yang menyebabkan hutan dan lahan sulit terbakar.

Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel terus berlangsung saat ini.

Ada lima strategi yang dilakukan yaitu operasi darat, operasi udara, operasi penegakan hukum, operasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak, dan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat dan desa tangguh bencana. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Okezone.com

wwwwww