Neta S Pane: Kasus Kematian Tersangka di Selatpanjang Menunjukkan Kantor Polisi Bukan Tempat yang Aman bagi Pencari Keadilan

Neta S Pane: Kasus Kematian Tersangka di Selatpanjang Menunjukkan Kantor Polisi Bukan Tempat yang Aman bagi Pencari Keadilan

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane (kiri). (foto: metrotvnews.com)

Jum'at, 26 Agustus 2016 20:23 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut, kejadian bentrokan berdarah di Kepulauan Meranti Riau, membuktikan jajaran kepolisian belum bisa memberikan rasa aman bagi warga. Bahkan dirinya menyebut kepolisian tidak pernah berubah. Untuk mengusut kejadian tersebut, pihaknya meminta Komnas HAM dan Komisi III DPR segera memanggil Kapolri dan Kapolda Riau.

"Kasus bentrokan warga dan kepolisian yang berujung tewasnya satu warga menunjukkan bahwa Polri tidak pernah berubah. Komisi III DPR juga perlu memanggil Kapolri dan kapolda untuk mempertanyakan apa yang terjadi sesungguhnya. Kasus ini tidak boleh didiamkan, sebab akan menjadi api dalam sekam yang akan terus menerus memicu permusuhan msyarakat dengan Polisi," kata Neta S Pane, Jumat (26/08/2016).

Dirinya juga meminta, agar Komnas HAM juga turut mengusut. "Komnas HAM harus segera mengusut kematian tersangka dan pendemo di Mapolres Meranti," tegasnya.

Menurut dia, dengan tewasnya tersangka pembunuh polisi di Polres Meranti, semakin menunjukkan bahwa sesungguhnya kantor polisi bukanlah tempat yang aman bagi pencari keadilan.

"Semangat pelayanan, mengayomi dan melindungi yang menjadi jargon Polri selama ini menjadi sebuah jargon kosong yang jauh dari kenyataan, faktanya jangan ditutup-tutupi, bahwa Polisi masih mengedepankan kekuatan fisik ketimbang kekuatan otak," tukasnya.

Jika ini terus terjadi kata Neta S Pane, bukan mustahil kantor polisi dan personel kepolisian yang sebenarnya adalah aparatur keamanan, bakal menjadi musuh masyarakat dan menjadi tempat yang tidak nyaman.

"Untuk itu saya pikir Mabes Polri harus turun tangan menyelesaikan kasus ini. Polri harus menurunkan propam bukan hanya dari Polda Riau saja. Supaya kasus ini terusut tuntas dengan transparan," ujar Neta. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Gonews.co

wwwwww