Home > Berita > Riau

Tak Mutlak Berprestasi, Umri Jaring Mahasiswa dari Keluarga Miskin yang Orang Tuanya Tak Berniat Melanjutkan Pendidikan Anaknya

Selasa, 02 Agustus 2016 10:39 WIB
tak-mutlak-berprestasi-umri-jaring-mahasiswa-dari-keluarga-miskin-yang-orang-tuanya-tak-berniatIlustrasi/Keluarga miskin. (foto: jabar.pojoksatu.id)
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menjaring mahasiswa miskin. Mereka akan dibiayai melalui beasiswa Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp1 miliar untuk tahun 2016. "Untuk tahun kuliah 2016/2017 sudah tercatat 71 mahasiswa dari keluarga miskin yang akan menimba kuliah di Umri melalui pemanfaatan beasiswa untuk SPP, soft skill dan praktikum mereka," kata Rektor Umri Dr Mubarak di Pekanbaru, Senin (1/8/2016).

Ia mengatakan hal itu di sela kuliah umum dan kursus singkat bagi 71 mahasiswa meliputi pembangunan karakter bagi mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Riau dengan tema pentingnya keahlian bagi pendidikan di Riau.

Menurut Mubarrak, selama ini banyak perguruan tinggi yang menjaring mahasiswa untuk menerima beasiswa dari keluarga miskin tapi berprestasi. Pola ini, katanya, tidak lagi seharusnya diterapkan karena bagaimana anak-anak miskin banyak yang berprestasi karena keluarga mereka memiliki ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan untuk anak-anaknya.

"Oleh karena itu, Umri mengubah pola penjaringan calon mahasiswa dan mengantinya dengan menjaring anak-anak miskin berasal dari orangtua mereka yang tidak berniat melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi," katanya.

Setelah pelajar dari keluarga miskin itu terjaring, katanya, mereka dibina menjadi orang pintar. "Bayangkan saja jika seorang anak miskin dari keluarga miskin mendapatkan kuliah maka setelah tamat akan menyelamatkan banyak anggota keluarganya yang lain," katanya.

Sementara itu, peran orangtua mereka dalam hal ini hanya dimintai tanggung jawab bahwa mereka sanggup memberikan biaya hidup karena biaya kuliah sudah ditanggung Umri. Beasiswa peruntukannya adalah SPP, pengembangan soft skill dan sarana-prasarana sekolah.

"Para dosen harus bekerja keras untuk membina mahasiswa tersebut, karena ini adalah kewajiban perguruan tinggi yang dibangun oleh Perserikatan Muhammadiyah itu untuk mewujudkan pemerataan pendidikan bagi semua warga," katanya.

Umri mencatat bahwa banyak anak yang berasal dari kalangan keluarga miskin berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruna tinggi dan data terakhir mencapai 1.005 calon. Selain menerima beasiswa dari Pemprov Riau, mereka juga bakal diarahkan bisa menerima beasiswa dari Bidik Misi. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Okezone.com

wwwwww