Belum Difungsikan, Gedung SMP Madani Pekanbaru Senilai Rp45 Miliar Sudah Bocor

Belum Difungsikan, Gedung SMP Madani Pekanbaru Senilai Rp45 Miliar Sudah Bocor

Bangunan SMP Madani di Jalan Kasah Tangkerang Tengah.

Selasa, 19 Juli 2016 09:37 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Gedung SMP Madani senilai Rp45 miliar pada di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, saat ini kondisi nya bocor dan memprihatinkan. Padahal proyek ini sama sekali belum digunakan. Pantauan di lapangan, ada sekira tiga titik bocor pada gedung yang diperuntukkan untuk mesjid, yang merupakan bagian proyek tersebut. Plafon terlihat sudah menghitam membentuk pulau atau peta. Sementara lantai keramik belum terpasang sempurna dan pecahan kaca terlihat berserakan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia (AKSI) Syakirman, yang turun ke lapangan melakukan pemantauan bersama wartawan, menyebutkan, pembangunan gedung SMP Madani senilai Rp45 miliar ini centrang perenang dan asal jadi.

"Bukan hanya bocor, pekerjaan ini centang perenang dan asal jadi. Lihat saja bangunannya tidak siku satu sama lain. Ini bukti pekerjaan itu asal jadi. Pemasangan keramik juga asal-asalan," ujarnya.

"Itulah kalau proyek ini dikerjakan oleh perusahaan bermasalah. PT Rimbo Peraduan ini sebelumnya bermasalah di beberapa provinsi di Indonesia, tetapi wali kota tetap memaksakan agar proyek ini dikerjakan PT Rimbo Peraduan disebut-sebut join operasionalkan dengan PT Melayu Riau," imbuhnya.

Syakirman menduga ada makelar pada proyek pembangunan SMP Madani ini, karena pekerja yang sehari-hari di lapangan ternyata tidak mengenal pimpinan perusahaan yang disebut di join operasionalkan.

Beberapa pekerja yang ditemui di lapangan, mengaku tidak mengetahui pimpinan PT Melayu Riau, mereka hanya tahu dengan PT Rimbo Peraduan.

Manajer PT Rimbo Peraduan, Hendra, ketika dikonfirmasi, Senin (18/7/2016) mengatakan pihaknya masih melakukan finishing terhadap pekerjaan tersebut. "Kan masih tahap finishing, jadi yang rusak-rusak dan yang bocor akan kami perbaiki," ujarnya.

Ia juga mengakui adanya komplain dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait pekerjaannya, namun menurutnya hal tersebut sudah diperbaiki. ***

Editor:
Mukhlis Wijaya

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww