Untuk Warga Riau yang Ingin Mudik ke Sumbar: Berikut 7 Jalur Alternatif Urai Kemacetan

Untuk Warga Riau yang Ingin Mudik ke Sumbar: Berikut 7 Jalur Alternatif Urai Kemacetan

Ilustrasi/Kelok Sembilan macet.

Sabtu, 02 Juli 2016 11:36 WIB
PADANG, POTRETNEWS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan sejumlah jalur alter¬natif untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik, sekaligus untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur utama pada musim libur lebaran Idul Fitri 1437 H tahun ini. Kepala Dishubkomindo Sumbar, Amran mengatakan, pemudik dari Padang menuju Bukittinggi yang ingin menghindari kemacetan di Pasar Lubuk Alung, bisa melewati jalur alternatif Simpang Mapolsek BIM-Simpang Ketaping-Jembatan Lubuk Alung. Untuk menghindari kemacetan di Pasar Sicincin, bisa melewati Simpang Mapolsek BIM Ketaping-Pariaman.

“Pemudik juga bisa melewati jalur alternatif Sicincin-Malalak untuk menuju Kota Bukittinggi. Ruas jalan ini akan menghindari pemudik dari kemacetan di jalur utama, seperti di kawasan Silaing, Pasar Koto Baru, dan Padang Luar,” tandas Amran.

Amran mengatakan kawasan Silaing biasanya dipadati ken-daraan saat Lebaran. Sebab, di kawasan itu ada sejumlah obyek wisata, seperti air terjun dan pemandian Lembah Anai. Jalan kawasan itu juga kecil sehingga sering terjadi kemacetan.

Para pemudik juga bisa melewati jalur alternatif Simpang Pandai Sikek-Pasar Amur untuk menghindari kemacetan di Pasar Koto Baru. Sebab, salah satu titik kemacetan di jalur Padang-Bukittinggi adalah Pasar Koto Baru, Tanah Datar.

“Sementara bagi pemudik yang melintasi Padang-Kota Payakumbuh-Pekanbaru, atau sebaliknya yang ingin menghindari kemacetan di Kota Bukittinggi, bisa memanfaatkan Simpang Batu Pilano-Sungai Pua-Simpang Tanjung Alam. Namun jalan di jalur alternatif tersebut diakui cukup kecil,” papar Amran.

Sedangkan pemudik yang ingin menghindari kemacetan di Pasar Baso dan Simpang Piladang bisa melewati jalur Simpang Ampek Angkek Canduang-Tabek Patah-Situjuah-Payakumbuh. Jalur alter¬natif itu untuk menghindari kepadatan di jalur Bukittinggi-Payakumbuh-Pekanbaru. Sebab, biasanya terjadi kemacetan pan¬jang di Sim¬pang Piladnag dan Pasar Baso.

“Pemerintah kabupaten dan kota juga akan memasang rambu-rambu di sepanjang jalur alternatif tersebut agar para pengguna jalan bisa memanfaatkan jalur itu,” pungkasnya.

Rawan Macet dan Longsor
Selain rawan bencana tanah longsor, jalur mudik yang akan dilewati para pemudik di Sumbar, diakui Amran juga sangat rawan terhadap kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Selain ruas jalan yang tergolong kecil, banyaknya pasar tumpah di sepanjang ruas jalur utama, ditenggarai menjadi salah satu pemicu.

Dari sejumlah titik rawan kemacetan lalu lintas itu, di antaranya tersebar di tujuh ruas jalan, yakni Padang- Padang Panjang- Bukittinggi- Payakumbuh dan Batas Riau, Bukittinggi- Lubuk Sikaping dan Batas Medan, Padang- Solok- Singkarak- Kiliran Jao- Batas Riau, Padang Panjang- Kubukerambil-Batusangkar, Kubukerambil- Singkarak-Solok, Padanglua- Maninjau- Lubukbasung dan Padang Paina- Batas Bengkulu.

Sementara ruas jalan Bukittinggi-Lubuksikaping dan Batas Medan ada dua lokasi yakni Pasar Palupuh dan Pasar Kumpulan. Untuk ruas jalan Padang- Solok- Singkarak-Kiliranjao- Batas Riau, sedikitnya ada 6 titik rawan kemacetan lalu lintas yaitu Simpang Andalas, Pasar Bandarbuat, Pasar Cupak, Pasar Guguk, Pasar Sumani dan Pasar Silungkang.

Untuk ruas jalan Padang- Padangpanjang- Bukittinggi- Payakumbuh dan Batas Riau, sedikitnya ada 7 lokasi yaitu sepanjang Jalan DR Hamka, Depan Minang Plaza, Simpang Tung¬gulhitam, Pasar Lubuk¬buaya, Pasar Lubukalung, Pasar Sicincin, Pasar Panyalaian, Pasar Kotobaru, Pasar Padangluar dan Pasar Biaro.

Sementara itu, untuk ruas jalan Padang Panjang- Kubukerambil Batusangkar, sedikitnya ada 3 lokasi rawan macet yaitu Sikaladi, Kubukerambil-Simabua, Nagari Tabek. Untuk ruas jalan Kubukerambil- Singkarak- Solok, sedikitnya ada satu ruas jalan yang rawan macet yaitu Tepi Danau Singkarak.

Untuk ruas jalan Padangluar- Maninjau- Lubuk Basung, ada satu titik rawan kemacetan yaitu kelok 44 dan ruas jalan-Painan Batas Bengkulu, sedikitnya ada 7 titik kemacetan yakni Pasar Gaung, Pasar Tarusan, Pasarbaru, Pasar Salindo, Pasar Batang Ka¬pas, Pasar Kuok, Pasar Balaiselasa dan Pasar Haji.

“Sebaiknya pemudik memilih untuk melewati jalur alternatif ketika terjadi kemacetan atau ketika terjadi longsor pada jalur-jalur utama. Pastikan juga kelaikan kendaraan sebelum mudik. Terpenting, utamakan kese¬la¬ma¬tan saat berkendara,” imbau Amran.

Kabid Peralatan dan Bahan Jalan Dinas Prasjal Tarkim Sum¬bar, Riswijaya juga mengimbau pengguna jalan untuk senantiasa meningkatkan kehati-hatiannya. Sebab kenyamanan di jalan agak sedikit terganggu akibat pe¬ker¬jaan jalan yang belum selesai pada 12 titik ruas jalan.

“Ada 12 titik ruas jalan yang masih dalam tahap pengerjaan sehingga kenyamanan pengendara sedikit terganggu. Namun pada H-7, pekerjaan itu dihentikan dan material dibersihkan dari badan jalan. Tetapi pekerjaan tentu belum selesai,” ujarnya.

Sedangkan untuk ruas jalan yang patut diwaspadai karena rawan longsor kata Riswijaya, masing-masing ruas jalan Padang-Lubuk Selasih (Sitinjau Lauik), Danau Kembar-Muaro Labuh, Kawasan Letter W, ruas jalan Padang-Painan, Painan-Batang Kapeh, Tapan-Batas Kerinci, Sungai Lasi-Muaro Kalaban dan Kawasan Tanjung Gadang.

Selanjutnya, kawasan Lembah Anai, Bukittinggi-Sipisang Palu-puh, Sicincin-Malalak, Lubuk Basung-Maninjau, Matur-Palem-bayan, Talu-Panti, Rao-perbatasan Muaro Sipongi dan Payakumbuh-batas Riau. “Kawasan rawan longsor ini tidak bisa diatasi permanen. Namun kita selalu siagakan petugas dan alat berat di lokasi tersebut,” ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Harianhaluan.com

Kategori : Peristiwa, Umum, Riau
wwwwww