Home > Berita > Riau

Tercatat Rp 7,77 Triliun, Pertumbuhan Kredit Perumahan di Riau Menurun pada Triwulan I 2016

Tercatat Rp 7,77 Triliun, Pertumbuhan Kredit Perumahan di Riau Menurun pada Triwulan I 2016

Ilustrasi.

Selasa, 28 Juni 2016 19:28 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, mencatat, dalam triwulan I-2016 pertumbuhan kredit perumahan di Riau tercatat sebesar Rp 7,77 triliun. "Pertumbuhan kredit perumahan triwulan I-2016 sebesar Rp7,77 triliun itu menurun dibandingkan dengan triwulan IV-2015, yaitu dari 8,33 persen menjdi 5,22 persen pada triwulan I-2016," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Riau, Deputi Direktur Ismet Inono, di Pekanbaru, Selasa (28/6).

Menurut dia, yang turut mempengruhi penurunan pertumbuhan kredit perumahan di Riau bersumber dari penurunan kredit rumah tangga, kepemilikan rumah tinggal tipe 22 sampai dengan tipe 70 sebesar 14,55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy), dan kredit ruko atau rumah toko.

Untuk kepemilikan rumah tinggal tipe 22 sampai dengan tipe 70 sebesar 14,55 persen (yoy) dan kredit ruko atau rumah toko yang terkontraksi lebih dalam dari triwulan sebelumnya, yaitu dari 2,44 persen (yoy) menjdi 8,26 persen (yoy).

"Menurunnya realisasi kredit perumahan pada triwulan laporan diperkirakn didorong masih rendahnya permintaan kredit diawal tahun," katanya.

Menurut Ismet, berdasarkan kajian ekonomi dan keuangan regional untuk triwulan I tahun 2016, pertumbuhan kredit konsumsi di triwulan I 2016 melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun masih lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan, melambatnya pertumbuhan kredit konsumsi tercermin dari melambatnya pertumbuhan kredit perumahan dan kredit kendaraan bermotor di Provinsi Riau pada triwulan I 2016.

Sementara kredit kendaraan bermotor pada triwulan I 2016 tercatat sebesar Rp373,33 miliar, mengalami kontraksi yang lebih dalam jika dibandingkan triwulan sebelumnya yakni terkontraksi 6,21 persen (yoy) menjadi 12,05 persen (yoy).

"Melambatnya pertumbuhan disektor kendaraan bermotor bersumber dari menurunnya kredit kendaraan roda empat yang mengalami kontraksi lebih dalam dari kontaksi triwulan sebelumnya yaitu 5,71 persen (yoy) menjdi 12,73 persen," katanya.

Artinya, katanya lagi, perlambatan kredit konsumsi sedikit tertahan oleh kredit "durabel goods" yang mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 128,46 persen (yoy) di triwulan IV 2015 menjadi 182,40 persen (yoy) di triwulan I tahun 2016 dengan nilai mencapai Rp55,60 miliar.

"Meningkatnya kredit durabel goods sejalan dengan kredit multiguna yang pertumbuhannya meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 11,99 persen (yoy) menjadi 12,62 persen dengan nilai kredit sebesar Rp12,70 triliun," katanya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Beritasatu.com

Kategori : Riau, Umum
wwwwww