Ngeriii…! Ini Penampakan ”Horor” Sampah di Beberapa Titik Pekanbaru
 |
Ilustrasi. |
Sabtu, 18 Juni 2016 15:36 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemerintah Kota Pekanbaru Provinsi Riau dianggap telah gagal dalam penanganan kebersihan kota. Inilah penampakan tumpukan sampah yang berserakan di mana-mana. Tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap, terjadi dimana-mana saat ini. Di antaranya terlihat berserekan di sepanjang Jalan Soebrantas di Kecamatan Tampan, Pekanbaru.Jalan ini merupakan jalur terpadat sebagai pintu gerbang masuk kota dari sebelah barat. Di ruas badan jalan ini, terlihat pemandangan yang kurang elok dengan banyaknya sampah.
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Timbunan sampah awalnya diletakkan warga di atas trotoar. Lama kelamaan karena sampah tak kunjung diangkut petugas kebersihan, sampah pun meluber sampai ke badan jalan. Di sepanjang jalan tersebut, ada 20 lebih tumpukan sampah yang tak terselesaikan. Jl Soebrantas ini memang cukup panjang sampai ke perbatasan Kabupaten Kampar."Masyarakat asal buang sampah di tepi badan jalan. Dulunya saban hari diangkut petugas kebersihan, sekarang petugasnya jarang datang. Jadi ya sampah menumpuk di sini," kata Khairullah (46) yang membuka usaha kunci tak jauh dari tumpukan sampah tersebut, tumpukan sampah juga terlihat menggunung di simpang empat, Jl Soekarno-Hatta dan Adi Sucipto. Di kawasan ini sampah menumpuk di tiang trafic tersebut.
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Sampah ini dibiarkan begitu saja tanpa ada kejelasan. Masyarakat pedagang kaki lima di kawasan ini, kecewa karena mereka saban hari harus mencium bau yang tak sedap. "Saya sudah berjualan di simpang ini belasan tahun. Baru kali ini ada sampah dibiarkan membusuk di persimpangan. Padahal ini sini banyak pegadang jajanan," kata Syafriyal penjual martabak itu.
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Tumpkan sampah juga terlihat di kawasan Pasar Pagi di Jl Soekarno Hatta. Di kawasan ini, tumpukan sampah dibiarkan begitu saja di depan Kantor Telkom. Tumpukan sampah ini lebarnya 8 dan panjang 15 meter di kawasan pasar. Bau busuk dari sampah pasat itu sangat menyengat."Kita tiap bulan dipungut uang kebersihan. Tapi pasar kami sekarang banyak sampah. Kita pegadang bingung, pungutan jalan terus, tapi sampah tak pernah diangkut," kata Ujang, pedagang ayam potong. ***Editor:
MukhlisSumber:
Detik.com
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Timbunan sampah awalnya diletakkan warga di atas trotoar. Lama kelamaan karena sampah tak kunjung diangkut petugas kebersihan, sampah pun meluber sampai ke badan jalan. Di sepanjang jalan tersebut, ada 20 lebih tumpukan sampah yang tak terselesaikan. Jl Soebrantas ini memang cukup panjang sampai ke perbatasan Kabupaten Kampar."Masyarakat asal buang sampah di tepi badan jalan. Dulunya saban hari diangkut petugas kebersihan, sekarang petugasnya jarang datang. Jadi ya sampah menumpuk di sini," kata Khairullah (46) yang membuka usaha kunci tak jauh dari tumpukan sampah tersebut, tumpukan sampah juga terlihat menggunung di simpang empat, Jl Soekarno-Hatta dan Adi Sucipto. Di kawasan ini sampah menumpuk di tiang trafic tersebut.
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Sampah ini dibiarkan begitu saja tanpa ada kejelasan. Masyarakat pedagang kaki lima di kawasan ini, kecewa karena mereka saban hari harus mencium bau yang tak sedap. "Saya sudah berjualan di simpang ini belasan tahun. Baru kali ini ada sampah dibiarkan membusuk di persimpangan. Padahal ini sini banyak pegadang jajanan," kata Syafriyal penjual martabak itu.
Penampakan tumpukan sampah di Pekanbaru. (foto: detik.com)Tumpkan sampah juga terlihat di kawasan Pasar Pagi di Jl Soekarno Hatta. Di kawasan ini, tumpukan sampah dibiarkan begitu saja di depan Kantor Telkom. Tumpukan sampah ini lebarnya 8 dan panjang 15 meter di kawasan pasar. Bau busuk dari sampah pasat itu sangat menyengat."Kita tiap bulan dipungut uang kebersihan. Tapi pasar kami sekarang banyak sampah. Kita pegadang bingung, pungutan jalan terus, tapi sampah tak pernah diangkut," kata Ujang, pedagang ayam potong. ***Editor:
MukhlisSumber:
Detik.com
