Home > Berita > Siak

Mengintip Suasana ”Sanlat” SMPN 3 Tualang Kabupaten Siak

Mengintip Suasana ”Sanlat” SMPN 3 Tualang Kabupaten Siak

Anak-anak mendengarkan tausiah dari penceramah dalam kegiatan pesantren kilat di sekolah.

Kamis, 16 Juni 2016 14:52 WIB
Halim
SIAK, POTRETNEWS.com - Pesantren kilat (sanlat) sudah menjadi agenda rutin sekolah setiap bulan Ramdaan. Sanlat bertujuan menambah pengetahuan agama Islam dan pengalaman beribadah bagi anak didik. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kecamatan Tualang, salah satu sekolah di Kabupaten Siak yang rutin menggelar kegiatan ini setiap bulan Ramadan. Selama seminggu anak didik beragama Islam digembleng beribadah dan belajar agama.

Ada tiga agenda rutin yang harus dilakoni anak didik selama mengikuti sanlat. Pertama, tadarus Alquran, kedua Salat Dhuha berjemaah dan mendengarkan tausiah. Selama seminggu anak didik mengenakan busana muslim yang dilengkapi satu buah ayat suci Alquran.

Tentu saja, sanlat mengubah suasana sekolah menjadi seperti pondok pesantren. Diawali, dengan tadarus Alquran di ruangan kelas masing-masing. Anak-anak secara bergantian dan di bawah pengawasan guru membacakan ayat suci Alquran. Sehingga, gema wahyu ilahi berkumandang dari setiap sudut ruangan kelas.

	https://www.potretnews.com/assets/imgbank/16062016/potretnewscom_ej5uj_444.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Kadri Yafis menyimak bacaan Quran seorang pelajar.

Kedua, Salat Dhuha berjemaah di aula sekolah. Salat ini sudah menjadi ibadah rutin sekolah tersebut, meski hari-hari biasa. Dan ketiga, mendengarkan tausiah. Materinya, mengupas pengetahuan agama Islam, memberikan masukan dalam kehidupan dan motifasi hidup. Anak didik antusias mengikuti, karena diisi dengan sesi dialog dan tanya jawab terkait dengan pengalaman sehari-hari ditinjau dari perspektif rukun Islam.

Sanlat ini merupakan bagian dari pendidikan moralitas anak. Oleh karena itu, pihak sekolah tetap menjaga kedisplinan.Setiap sesi selalu dicek kehadiran anak melalui absensi.

Kepala Sekolah SMPN 3 Syarifudin menyebut, sanlat tahun 2016/1437 H diikuti 500 anak didik dan merupakan agenda rutin sekolah setiap bulan suci Ramadan. Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan agama Islam, sehingga tercipta generasi penerus bangsa berkualitas, namun memiliki iman dan takwa.

"Momen Ramadan kita manfaatkan, menambah pengetahuan agama Islam bagi anak didik. Selama sepekan mereka kita berikan pelajaran agama dan beribadah. Pagi tadarus Alquran, Shalat Dhuha berjemaah dan mendengarkan tausiah," beber Syarifudin.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/16062016/potretnewscom_jp799_443.jpg
Kepala Sekolah Syarifudin (paling kanan), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Kadri Yafis (baju putih), dan Kepala UPTD Tualang Zahroni MPd (paling kiri) menyaksikan murid tadarusan di sekolah.

Diharapkan, melalui rutinitas ibadah yang dilakoni selama seminggu, anak didik bisa memahami Islam dengan baik dan benar. Kemudian, rutinitas bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mampu mengantisipasi kenakalan remaja yang marak dewasa ini.

"Kita harapkan kebiasaan rutin menjalankan ibadah selama satu minggu, menjadi kebiasaan dalam kehidupan disekolah dan ditengah masyarakat. Sehingga kekhawatiran terhadap kenakalan remaja, bisa diantisipasi dengan membentengi moral agama yang kuat," ujar Syarifudin.

Disampaikannya, satlat juga sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Pendidikan, yang bertujuan menghasilkan anak didik yang menguasai ilmu pengetahuan teknologi serta iman dan takwa.

"Dalam rangka meningkatkan moralita anak didik, Pemkab Siak akan merancang peraturan daerah bagi anak SMP mengikuti pelajaran agama melalui, Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) Wustha. Jadi ke depan setelah jam pelajaran sekolah, anak-anak tidak tidak pulang, tetap di sekolah belajar agama tambahan," tandasnya. ***

Kategori : Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww