Balada Buruh Sampah di Pekanbaru: Gaji Tak Dibayar, Istri Minggat, Honda Ditarik Dealer

Balada Buruh Sampah di Pekanbaru: Gaji Tak Dibayar, Istri Minggat, Honda Ditarik Dealer

Pengunjuk rasa membawa karton yang berisi kata-kata ”curhat” sebagai bentuk protes.

Kamis, 09 Juni 2016 23:48 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tahukah Anda, jika petugas kebersihan sehari-hari berkutat dengan sampah yang bau menyesakkan hidung, berapa honor diperolehnya? Ternyata, hanya Rp 66 ribu per hari untuk pekerja, tukang angkut sampah, sedangkan sopirnya lebih baik, Rp 85 ribu per hari. Dengan pendapatan seperti itu, sudah beberapa bulan ini mereka tak menerima haknya dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Tak ayal, para pekerja ini mengancam akan turun ke jalan dengan massa lebih besar lagi menuntut hak belum dibayarkan.

"Kalau tak dibayar, tak ada kejelasan, besok tidak dipenuhi, kami akan melakukan hal lebih besar lagi dari hari ini. Ini baru setengah dari kawan-kawan yang hadir. Mungkin besok seluruh karyawan akan kita bawa," kata Koordinator Lapangan (Korlap) pengunjuk rasa pekerja kebersihan yang bekerja untukpihak kontraktor, PT Multi Inti Guna (MIG), Septiadi Rokan, Kamis (9/6/2016), saat berdemonstrasi di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru.

Septiadi menjelaskan, sudah dua bulan mereka belum juga gajian. Selain itu, para pasukan kuning ini, julukan mereka, juga belum menerima uang lembur seperti dijanjikan.

Pantauan di lapangan, ada seorang pekerja membentangkan kata-kata protes di atas kertas karton bertuliskan "Istri Minggat Honda Ditarik Dealer Nasib Buruh Sampah".

"Sebenarnya masih ada lagi seperti, uang lembur juga belum kami terima. Tetapi ini dahulu yang kami tuntut," katanya.

Tuntutan terakhir para pekerja ini adalah, kepastian kelangsungan pekerjaan mereka sebagai pengangkut sampah dan petugas kebersihan. 
"Bagaimana kepastian kelangsungan pekerjaan kami sesudah itu. Karena di rumah kami masih mempunyai keluarga harus kami beri makan," ujarnya. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Riauonline.co.id

wwwwww