Berdalih Proses Akreditasi, Pihak RSUD Duri Larang Wartawan Liput Bayi Hidrosepalus

Berdalih Proses Akreditasi, Pihak RSUD Duri Larang Wartawan Liput Bayi Hidrosepalus

RSUD Duri, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

Jum'at, 20 Mei 2016 14:46 WIB
DURI, POTRETNEWS.com - Seorang bayi baru lahir yang menderita hidrosepalus (penyakit yang menyerang organ otak, red) kini tengah menjalani perawatan medis di RSUD Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Bayi berjenis kelamin lelaki, anak pertama dari pasangan Fiki Prakasa (26) dan Siti Munawarah (26) lahir melalui persalinan caesar, Minggu (8/5/2016).

Mengetahui hal tersebut, Jumat (20/5/2016) sekira pukul 10.00 WIB mendatangi RSUD Duri dengan tujuan ingin meliput peristiwa tersebut. Setibanya di sana, Humas RSUD, Iwan sedang tidak masuk kantor karena sakit. Hingga wartawan mencoba menghubungi Direktur RSUD Duri, dr Ersan, agar bisa diarahkan menjumpai siapa, bagian dari rumah sakit yang akan mendampinginya menemui pasien hidrosepalus dan keluarga pasien.

"Nanti coba temui saja Ajeng, bagian pelayanan ya. Kebetulan saya sedang rapat. Nanti dia yang akan mengantarkan," kata dr Ersan Saputra melalui sambungan selulernya, Jumat (20/5/2016).

Setelah menyampaikan pesan dr Ersan, Ajeng bagian pelayanan juga mengantarkan wartawan ke ruangan tempat bayi hidrosepalus dirawat dan sebelumnya meminta izin dengan kepala bagian ruangan.

Setelah mengambil beberapa gambar di ruangan tersebut, salah seorang perawat di bagian ruangan bayi menyampaikan bahwa tidak ada kewenangan pihak luar masuk keruangan bayi dan mengambil foto.

"Harusnya ada izin dari pihak Humas RSUD, karena di sini semua ada aturannya," kata perawat yang berjaga diruang bayi itu meski sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa wartawan sudah meminta izin dengan Direktur RSUD Duri dr Ersan yang jabatannya lebih tinggi dari siapa pun di RSUD Duri tersebut.

Tidak berapa lama kemudian, media juga disambungan dengan dr Ersan melalui seluler stafnya, Ajeng. Dalam percakapan di telepon itu, dr Ersan juga ikut melarang wartawan mengambil gambar penderita hidrosepalus, dan tidak menyangkal jika sebelumnya memberikan izin untuk meliput perisriwa medis tersebut.

"Saat ini kita sedang proses akreditasi, jadi tidak diperbolehkan mempublikasikan atau mengijinkan pihak luar mengambil foto-foto kondisi pasien. Harusnya minta izin dulu dengan orang tua pasien, jika ingin mengambil foto anaknya. Kami tidak ingin nanti orang tua malah menuntut rumah sakit karena sudah mempublikasikan kondisi kesehatan anaknya," ujar Ersan sembari membenarkan bahwa ia sebelumnya mengarahkan wartawan untuk menjumpai stafnya Ajeng agar dibantu mengantarkan wartawan ke ruang pasien hidrosepalus. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww