Hajar Dua Remaja di Warung Tuak, Jagoan Kampung Tewas Diamuk Massa di Tapung Hilir Kampar

Hajar Dua Remaja di Warung Tuak, Jagoan Kampung Tewas Diamuk Massa di Tapung Hilir Kampar

Ilustrasi.

Minggu, 15 Mei 2016 17:15 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Seorang pria paruh bayah bernama Santoso tewas dihakimi ratusan warga. Pemicunya, warga marah karena warga Kota Bangun, Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, Riau itu menganiaya dua remaja. "Setelah melihat Santoso tewas, massa yang diperkirakan berjumlah 300 orang meninggalkannya," kata Paur Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra Minggu (15/5/2016).

Dia menyebut kejadian itu terjadi Sabtu 14 Mei 2016 sekira malam. Saat itu warga melihat Santoso yang dikenal sebagai preman kampung menghajar dua remaja Risaeg Kusuma (17) dan Rival Ariandi (17) di sebuah lapangan bola kaki. Belum diketahui alasan Santoso menganiaya kedua pemuda itu,

Kemudian Santoso membawa kedua remaja itu ke warung tuak (tempat penjualan miras). Di sana sejumlah warga kembali melihat pria berusia 45 tahun itu menghajar Risaeg dan Rival. Melihat aksi penganiayaan itu sejumlah saksi memanggil kedua orang tua korban.

Keluarga korban beserta warga yang tidak senang atas perlakuan Santoso akhirnya mendatangi rumah korban untuk mempertanyakan permasalahan tersebut.

Didatangi ratusan warga tidak membuat Santoso takut. Dia malah menantang warga. Beberapa saat kemudian Santoso masuk ke dalam rumahnya dan mengancam akan menembak jika ada warga yang masuk.

Warga kemudian memaksa masuk rumah untuk mencari keberadaan Santoso. Setelah dicari, ternyata diketahui kalau Santoso bersembunyi di atas plafon rumahnya.

"Mengetahui hal tersebut warga memaksa Santoso untuk turun. Setelah dipaksa turun Santoso terjatuh dari loteng rumah tersebut. Warga yang sudah emosi atas sikapanya yang dianggap sering berbuat onar langsung melakukan penggeroyokan. Santoso tewas di tempat," ucapnya. Melihat Santoso telah tewas, warga pun membubarkan diri dan meninggalkannya tergeletak di lantai.

Petugas Kepolisian yang mengetahui peristiwa ini segera mendatangi lokasi kejadian dan kemudian membawa Santoso ke Puskesmas Tapung Hilir untuk dilakukan visum.

"Namun keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Sindonews.com

Kategori : Hukrim, Kampar
wwwwww