Intsiawati Ayus Protes Anggaran Kain Sarung Pemko Pekanbaru Rp1 Miliar Lebih, ”Nak Mengapo Nyo Boli Sarung Bemiliar-miliar”
 |
Anggota DPD/MPR RI Dapil Riau, Intsiawati Ayus SH MH. |
Kamis, 07 April 2016 23:48 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Proyek lelang pengadaan kain sarung oleh Pemko Pekanbaru melalui bagian kesejahteraan rakyat (kesra) bernilai Rp1 miliar lebih, mulai mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah wakil rakyat dari Anggota DPD/MPR RI Dapil Riau, Intsiawati Ayus SH MH. Dia mempertanyakan anggaran proyek yang begitu besar hanya untuk pengadaan kain sarung semata.“Beli kain sarung sampai satu miliar lebih, itu perlu dipertanyakan. Apa segitu pentingnya benda itu. Juga diperuntukkan kepada siapa nantinya,” kata ibu dua anak itu, Kamis, 7 April 2016.
Di salah satu laman resmi Pemko Pekanbaru melalui website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lpse.pekanbaru.go.id terpampang jelas angka fantastis untuk pengadaan kain sarung senilai Rp 1.072.000.000 ditahun 2016.
“Jika dikaji dari segi nilai efisien, jelas pengadaan kain sarung miliaran itu menjadi hal yang perlu dipertanyakan, karena belakangan ini banyak muncul persoalan yang ada di Kota Pekanbaru,” ucapnya.
Persoalan itu, diantaranya sejumlah sekolah yang tidak layak huni yang ada di Kecamatan Tenayan Raya serta pengurangan Tenaga Harian Lepas (THL) petugas kebersihan di lingkungan Pemko Pekanbaru yang dirumahkan karena kekurangan anggaran untuk membayar gaji dan operasional.
“Merupakan hal yang tidak wajar karena lebih mementingkan pengadaan kain sarung tersebut dengan nilai miliaran rupiah. Jangan hal-hal tidak mendesak yang diutamakan. Apalagi untuk beli kain sarung. Nak mengapo Nyo boli sarung bemiliar-miliar,” ujar dia. ***
Di salah satu laman resmi Pemko Pekanbaru melalui website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) lpse.pekanbaru.go.id terpampang jelas angka fantastis untuk pengadaan kain sarung senilai Rp 1.072.000.000 ditahun 2016.
“Jika dikaji dari segi nilai efisien, jelas pengadaan kain sarung miliaran itu menjadi hal yang perlu dipertanyakan, karena belakangan ini banyak muncul persoalan yang ada di Kota Pekanbaru,” ucapnya.
Persoalan itu, diantaranya sejumlah sekolah yang tidak layak huni yang ada di Kecamatan Tenayan Raya serta pengurangan Tenaga Harian Lepas (THL) petugas kebersihan di lingkungan Pemko Pekanbaru yang dirumahkan karena kekurangan anggaran untuk membayar gaji dan operasional.
“Merupakan hal yang tidak wajar karena lebih mementingkan pengadaan kain sarung tersebut dengan nilai miliaran rupiah. Jangan hal-hal tidak mendesak yang diutamakan. Apalagi untuk beli kain sarung. Nak mengapo Nyo boli sarung bemiliar-miliar,” ujar dia. ***
