Home > Berita > Dumai

Gawat, Pelajar Kota Dumai UN di Tengah Kabut Asap, ”Ini Anak Mulai Batuk-batuk”

Gawat, Pelajar Kota Dumai UN di Tengah Kabut Asap, ”Ini Anak Mulai Batuk-batuk”

Ilustrasi.

Senin, 04 April 2016 10:12 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau belum juga terselesaikan. Bahkan hingga Senin (4/4/2016) pagi, kabut asap masih terpantau menyelimuti Kota Dumai. Sementara kabupaten lainnya, penuh dengan titik panas. Warga Dumai sudah hampir empat hari ini dipaksa menghirup asap, imbas dari karhutla. Senin pagi ini saja, kabut asap membuat jarak pandang di sana hanya berkisar dua kilometer. Padahal hari ini adalah Ujian Nasional.

Sedangkan di beberapa kota lainnya seperti Pekanbaru, Rengat dan Pelalawan, jarak pandang juga pendek, berkisar diangka dua hingga tiga kilometer, dengan status udara kabur. "Agak kurang enak udaranya. Ini anak mulai batuk-batuk, padahal UN," kata Yusni, salah seorang warga.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan, kabut asap ini adalah dampak dari terus terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di beberapa lokasi di Riau.

"Karena sampai sekarang, titik panas masih dominan di Riau. Dari total 30 titik panas yang terdeteksi di Sumatera, 18 titik panas diantaranya berada di Riau dan menyebar di enam kabupaten/kota," sebut Sugarin.

18 titik panas ini berada di Dumai dan Siak dengan masing-masing satu titik panas, kemudian Rokan Hilir (Rohil) tiga titik panas, lalu empat titik panas masing-masing di Kepulauan Meranti dan Pelalawan, serta terakhir lima titik panas di Bengkalis.

Sedangkan untuk titik panas yang memiliki level confidence di atas 70 persen (bisa diprediksi adalah titik api) tercatat ada 12 spot, berada di Dumai dan Siak masing-masing satu spot, Meranti dan Pelalawan masing-masing tiga spot dan Bengkalis empat spot. ***

Pelajar di Riau menggunakan masker tatkala bencana kabut asap tahun 2015.

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
GoRiau.com 

wwwwww