Home > Berita > Umum

Mengenang Tenas Effendy, Tokoh Asia Tenggara untuk Adat dan Budaya Melayu

Mengenang Tenas Effendy, Tokoh Asia Tenggara untuk Adat dan Budaya Melayu

H Tenas Effendy

Senin, 29 Februari 2016 11:22 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Acara setahun wafatnya tokoh budayawan Riau, Tengku Haji Nasaruddin Said Effendy atau yang lebih dikenal dengan Tenas Effendy, Minggu (28/2/2016), dihadiri banyak tokoh, termasuk dari Malaysia dan Singapura. Ia disebut sebagai tokoh Asia Tenggara.

Ditaja Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, acara mengenang Tenas kemarin digelar di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Ketua Biro Sosial Budaya Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Prof Wira Datuk Dr Abdul Latiff Abubakar mengatakan, Tenas tidak hanya dikenal memberikan kontribusi untuk Melayu yang ada di Riau, Sumatera, dan Indonesia. Akan tetapi juga memberikan sumbangan besar untuk kebudayaan Melayu di Asia Tenggara (Asean).

“Tenas Effendy tidak hanya menjadi tokoh di Riau, tapi juga menjadi tokoh di kawasan Asean. Kita semua merasakan jasa-jasa beliau dalam bidang adat dan Melayu,” ujar profesor yang lahir di Kampung Bandar Hilir, Melaka, Malaysia, itu dalam kesaksiannya.

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam testimoninya mengatakan, Tenas merupakan sosok yang banyak memberikan tunjuk ajar dan menjadi tempat bertanya.

“Beliau tokoh besar. Jasa-jasanya sangat besar,” kata Andi Rachman, sapaan akrabnya.

Tampak pula hadir Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau OK Nizami Jamil, Ketua Umum Dewan Pengurus Harian LAM Riau Al Azhar, konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin, serta tokoh-tokoh Melayu dari Kepulauan Riau, Jambi, Malaysia, Singapura, dan tamu undangan lainnya.

Tenas Effendy wafat 28 Februari 2015 di Pekanbaru di usia 79 tahun. Jejak langkahnya semasa hidup antara lain terekam dalam 119 buku yang dikarangnya.

Buku-bukunya itu tidak hanya terbit di Indonesia, tapi juga di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Selain itu, ia juga melahirkan banyak makalah-makalah ilmiah.

Pernyataannya kerap didengar saat Riau mengalami masalah-masalah pelik. Salah satunya ketika Pilgub Riau 2013, untuk mencuatkan persaingan keras antara kubu Annas Maamun dan kubu Herman Abdullah.

Ketua Umum Dewan Pengurus Harian LAM Riau Al Azhar mengemukakan, acara mengenang setahun wafatnya Tenas Effendy diisi banyak kegiatan. Di antaranya kuliah umum, diskusi tentang bahasa, pameran karya budaya, dialog budaya, pentas seni budaya, serta kenduri arwah di kediaman Tenas di Jl Pasir Putih, Siak Hulu, Kampar.

Dalam dua minggu ini, kegiatan mengenang Tenas Effendi memang intens dilakukan, tidak hanya di LAM Riau, tapi juga di berbagai tempat seperti Anjungan Idrus Tintin, Gedung Pustaka Wilayah Soeman HS, dan kampus-kampus.

“Tenas ibarat telaga luas, yang airnya menghapus dahaga pengetahuan dan mampu membangkitkan semangat untuk berjuang mengembalikan semua yang pernah hilang,” ujar Al Azhar.***

(wawan setiawan)
Kategori : Umum, Riau
Sumber:tribunpekanbaru.com
wwwwww